SMAN 3 Jakarta
JAKARTA, JO- Polda Metro Jaya menyebut rute yang ditempuh siswa SMAN3 dalam kegiatan pencinta alam cukup berat untuk anak SMA. Penyidik juga sudah menelusuri sejumlah lokasi yang digunakan sebagai tempat penganiayaan siswa Arfiand Caesar Al Irhami,16.

Seperti disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Senin (30/6), dari hasil penelurusan penyidik dari Polres Jakarta Selatan ke lokasi, sejauh ini diketahui lebih dua lokasi yang diduga tempat penganiayaan.

"Sejauh ini ada lebih dari dua lokasi berbeda yang diduga menjadi tempat penganiayaan. Tim kita sudah telusuri. Dalam suatu lokasi korban memang sudah nge-drop sekali fisiknya," kata Rikwanto.

Menurutnya, rute kegiatan pecinta alam yang dilakukan ekstrakurikuler Sabhawana itu cukup berat untuk ukuran siswa SMA.

"Memang rute yang dilalui cukup jauh. Ukuran anak SMA terlalu berat," sambungnya.

Di sejumlah lokasi itu, kata Rikwanto, penyidik juga sempat melakukan rekonstruksi mini di lokasi tersebut untuk mengetahui prosesi penganiayaan itu terjadi.

"Saat ini sedang dikompilasi. Pemerannya pengganti. Kita ajak beberapa murid jadi peserta. Mereka menyaksikan dan memberikan penjelasan," begitu Rikwanto.

Arfiand Caesar Al Irhami, siswa SMAN 3 dilarikan dari lokasi pencinta alam di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, Bandung, Jawa Barat itu ke RS MMC Jakarta Selatan, dan meninggal dunia saat berada di rumah sakit pada Jumat (20/6). Dari pemeriksaan dokter ditemukan bekas penganiayaan di tubuh korban.

Kegiatan pencinta alam SMAN 3 ini berlangsung pada tanggal 12-18 Juni 2014.(jo-5)

Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.