Sidang Asian Parliamentary Assembly Standing Committee Ditutup Sore Ini dengan 4 Resolusi

Evita Nursanty
JAKARTA, JO- Sidang Asian Parliamentary Assembly (APA) STanding Committee on Economic and Sustainable Development yang berlangsung di Hotel Le Meridien, Jakarta, ditutup Rabu (4/6) sore ini, dengan menghasilkan empat draft resolusi.

Empat draft resolusi itu adalah Resolution on Integrated Energy Market in Asia, Draft Resolution on Alleviating Poverty in Asia; Draft Resolution on Environmental Issues, Global Warming, Climate Change and Planting Billions of Trees throughout Asia; dan Draft Resolution on International Financial Affairs for the Countries of APA Member Parliaments.

Menurut anggota delegasi parlemen Indonesia yang juga anggota BKSAP DPR, RI Evita Nursanty,  draft-draft ini merupakan usulan Indonesia yang telah melalui proses konsultansi dengan kementerian dan instansi terkait, dan juga memuat kepentingan Indonesia, terutama dalam percaturan politik di kawasan, dan keempatnya akan disahkan dalam Sidang Pleno APA tahun ini.

Menurut anggota Komisi I DPR RI dari PDI Perjuangan ini, dalam resolusi terkait financial affairs secara khusus memuat kekhawatiran akan dampak perlambatan ekonomi negara-negara maju terhadap ekonomi Asia dan penurunan tingkat investasi negara-negara yang sedang mengalami krisis tersebut.

Dalam siang APA di Pakistan tahun lalu, Resolusi belum secara spesifik membahas mengenai situasi terkini ekonomi kawasan dan performa ekonomi Negara-negara Asia, sehingga pada sidang di Jakarta secara lebih spesifik dapat membahas agenda tersebut dalam konteks yang lebih spesifik mengacu pada kawasan Asia.

"Pertumbuhan ekonomi dunia 2014 masih lemah meskipun ada tanda-tanda perbaikan khususnya di negara-negara maju, namun di negara berkembang terjadi perlambatan, kemudian downside risk ekonomi global masih tinggi," kata Evita.

Demikian juga gejolak nilai tukar mata uang di negara-negara Asia terhadap dolar AS, khususnya tahun 2014 dengan implikasi kebijakan tapering off yang dilakukan negara maju seperti AS. Dalam sidang APA sebelumnya di Pakistan juga parlemen Asia juga menyoroti mengenai ketergantungan capital inflow untuk mempertahankan pertumbuhan.

"Sementara kondisinya 2014 ini sepertinya ada trend menurunnya capital inflow, dan bagaimana implikasinya terhadap berbagai negara anggota APA," sambung Evita.

Dalam konteks kemiskinan dan lingkungan hidup, menurut Evita, APA menaruh perhatian besar terhadap Deklarasi Millenium Development Goals (MDGs) yang akan berakhir pada 2015 dan kaitan dengan keberlanjutannya.

"Indonesia sendiri mempunyai komitmen untuk melaksanakan program program MDGs serta menjadikan program-program MDGs sebagai bagian yang tak terpisahkan dari program pembangunan nasional baik jangka pendek, menengah, dan panjang," katanya. (jo-2)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.