Tim Sukses Jokowi Minta Usut Penyandang Dana Tabloid Obor Rakyat
Jokowi dan Jusuf Kalla |
Hasto mendesak kepolisian agar terus mengusut siapa penyokong dana di balik beredarnya tabloid itu, karena tidak bisa dipercaya jika Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setyardi Budiono rela merogoh kocek besar untuk biaya penerbitan hingga distribusi tabloid tersebut.
"Setyardi itu pemuja kekuasaan, dia berbohong karena mengatakan sebagian besar pembiayaan tabloid itu berasal dari kantongnya sendiri," kata Hasto di Jakarta, Senin (16/6).
Hasto mengerti betul bagaimana Setyardi telah sejak lama memposisikan diri berseberangan dengan Jokowi. Hal itu, tampak pada Pilkada DKI Jakarta 2012 ketika Setyardi mendukung Fauzi Bowo yang menjadi rival Jokowi.
Dengan alasan itu, Hasto mengaku bingung ketika Setyardi muncul dalam acara diskusi dengan mengenakan kemeja kotak-kotak. Ia menganggap, kemunculan Setyardi saat itu hanya bagian dari taktik untuk mencitrakan diri sebagai pendukung Jokowi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Hasto, ada dana sekitar Rp 20 miliar yang digelontorkan untuk merusak citra Jokowi. Salah satu caranya dengan menyebar berita fitnah melalui Tabloid Obor Rakyat.
"Hukum harus ditegakkan. Karena virus Tabloid Obor Rakyat menjadi model penghancuran nama baik calon yang populer di mata rakyat, merusak tradisi demokrasi yang damai dan sehat," ujarnya.
Tabloid Obor Rakyat beredar di sejumlah pondok pesantren di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tabloid ini berisi kampanye hitam terhadap Jokowi-JK, tanpa menyebut narasumber dan penulis berita.(jo-9)
Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: