Pendatang Baru ke Jakarta Diperkirakan 68.500 Orang

Arus mudik di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.
JAKARTA, JO- Pemprov DKI Jakarta memperikirakan jumlah pendatang baru yang datang ke Jakarta saat arus mudik Lebaran tahun ini 68.500 orang atau 1,89 persen dari jumlah arus mudik.

Angka itu disampaikan hasil penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LDFE UI) terhadap penduduk DKI Jakarta, mudik Lebaran sebanyak 3.616.774 orang atau sebesar 36,21 persen dari total penduduk Jakarta sebanyak 9.988.329 orang.

"Jumlah arus mudik sebanyak 3.616.774 orang, sedangkan jumlah arus balik diprediksikan mencapai 3.685.274 orang, artinya, terdapat pendatang baru ke Jakarta mencapai 68.500 orang atau 1,89 persen dari jumlah arus mudik," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil (Dukcapil) DKI Jakarta Purba Hutapea, di Jakarta, hari ini.

Purba juga memperkirakan para pendatang baru tersebut bisa dibagi ke dalam tiga kategori, yakni pendatang baru yang akan menetap permanen di Jakarta, pendatang baru yang tinggal sementara waktu, dan ada yang melanjutkan kembali pulang ke kampung halaman.

Sementara selumnya, Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan Kota Jakarta adalah Ibu Kota Negara Indonesia, dan tidak boleh ada larangan bagi daerah lain untuk datang dan tinggal di Jakarta.

Hanya saja, Ahok menyarankan jika tidak memiliki pekerjaan, rumah atau keterampilan apa pun untuk mencari pekerjaan, lebih baik pendatang baru tidak nekat mengadu nasib di Jakarta. Apalagi saat ini Pemprov DKI melakukan penertiban kawasan kumuh dan permukiman ilegal sehingga tidak ada lagi tempat di lokasi-lokasi itu bagi para pendatang. (jo-3)

Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.