Anggota Satpol PP, Jatah Rokok dan Tangisan Penjual Minuman Keliling
 |
| Bambang, pedagang minuman keliling, penghasilannya tidak seberapa tapi dipaksa harus bayar "jatah". (foto:tri yanto) |
Maklum saja, penghasilannnya memang tidak besar, dan sebungkus rokok yang sering diminta oknum Satpol PP kepadanya agar boleh berjualan di sana, merupakan keuntungan yang diperolehnya setiap hari dari memeras keringat.
"Saya sering dimintai rokok sebungkus supaya tetap bisa berjualan. Saya sebenarnya sangat keberatan tapi mau apa lagi," kata Bambang sedih ketika ditemui Selasa (12/8).
Menurut dia, karena terlalu sering dimintai rokok itu lah dia agak takut kalau bertemu Satpol PP, bukan karena takut tidak berjualan tapi takut diminta sebungkus rokok.
Warga Sen 3 , Kelurahan Kembangan Barat, Kecamatan Kembangan, Jakbar ini mengatakan dirinya sudah 2 tahun berjualan minuman keliling, dan penghasilannya tidaklah seberapa, yang penting kata dia, bisa menghidupi isteri dan anaknya.
"Saya sering dihantui oleh Satpol PP yang tiap ketemu meminta rokok satu orang harus satu bungkus rokok, kadang-kadang mereka datang sampai 10 orang. Kalau tidak di kasih mereka langsung memberantakin jualan dan menggulingkan gerobak saya," ujar Bambang.
Bambang sendiri sempat merasa putus asa dengan perlakuan oknum Satpol PP terhadap dirinya maupun rekan-rekan penjual minuman keliling lainnya. Saking kesalnya, dia berniat untuk membawa preman melawan oknum Satpol PP yang dinilainya mau mematikan usaha mereka.
"Kami cari uang untuk mencukupi keluarga di rumah, tapi terus diganggu. Kami ini sebenarnya bukan mau cari perkara, tapi kan kami juga berhak untuk hidup dan mencari nafkah," sambungnya.
"Kepada siapa lagi kami bisa mengadu..." (lian/tri yanto)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
| Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
| Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: