DBD di Jakarta Barat Meningkat, Capai 1.101 Kasus
Ilsutrasi |
Serangan DBD terjadi karena faktor cuaca yang tidak menentu serta masih minimnya kesadaran warga dengan hidup bersih.
Menurut Kasudin Kesmas Jakbar Widyastuti, kasus DBD sejak Januari hingga Mei tahun ini 2014 lebih tinggi dibanding tahun lalu yang mencapai angka dibawah sekitar seribu kasus.
Dikatakan, di Jakbar terdapat lima kecamatan yang rawan penyebaran DBD dan merupakan wilayah yang padat penduduk,di antaranya Kecamatan Cengkareng, Kalideres, Tambora, Kembangan dan Palmerah.
"Biasanya di musim kemarau penyakit DBD meningkat," katanya.
Pihaknya menghimbau agar warga yang tinggal di pemukiman padat meningkatkan kewaspadaannya.Khususnya Kecamatan Cengkareng, Kembangan dan Kalideres menyumbang angka kasus DBD terbanyak, yaitu mencapai 698 kasus dalam periode Januari hingga Mei.
Rinciannya, Kecamatan Cengkareng 265 kasus, Kembangan 245 kasus dan Kalideres 188 kasus.
Sedangkan cara yang efektif untuk menekan kasus DBD ini adalah terus meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dilakukan secara serentak di permukiman warga setiap Jumat.
"Kami juga mengharapkan kepada lurah dan puskesmas di tiap wilayah meningkatkan PSN dengan mengerahkan kader jumantik (juru pamantau jentik) yang kini sudah ada di setiap lingkungan RT di Jakbar dan juga masyarakat perlu raih pola hidup bersih dan sehat dengan rajin membersihkan lingkungan masing masing," tandasnya. (jo-6)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: