Delapan Petinggi Golkar Dipecat, Agung di Papua Batal Ketemu Ical
Partai Golkar |
Agung Laksono, yang sebelumnya sudah mengonfirmasi pencalonannya menjadi calon ketua umum DPP Partai Golkar, dinonaktifkan bersama Yorrys Raweyai, Indra J Piliang, dua nama yang juga masuk sebagai tim sukses Agung Laksono untuk menjadi ketua umum.
Seperti disampaikan politisi Golkar lainnya, Zainal Bintang, Agung Laksono sudah diberitahu kabar itu oleh kubu Aburizal Bakrie (Ical) pada hari Jumat (8/8), kemudian pada Sabtu (9/8), dia dijadwalkan untuk bertemu dengan Ical. Namun, posisi Agung saat itu masih berada di Papua, sehingga tidak bisa menemui Ical.
"Agung Laksono dan 7 orang kader lain dicopot dari jabatannya. Agung sendiri masih dalam tugas sebagai Menko Kesra di Papua," kata Zainal.
Sebelumnya, Agung menyebut dalam mendukung pencalonnya sebagai ketua umum, sudah membentuk tim yang diketuai Fahmi Idris. Selain nama Yorrys dan Indra Piliang juga ada nama Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Nurul Arifin di sana.
Alasan pencopotan orang-orang ini, menurut Zainal adalah karena menolak bergabung koalisi permanen Koalisi Merah Putih yang mendukung Prabowo-Hatta, serta alasan mereka mendukung pelaksanaan Munas Golkar Oktober 2014, padahal organisasi sudah memastikan Munas baru akan digelar pada 2015.
Agung Laksono sendiri menyebut tindakan pemecatan ini sewenang-wenang karena tidak pernah dibawa ke rapat pleno pengurus partai.
Terkait pecat-memecat ini, Ketua DPP Golkar Hajriyanto Thohari yang ditemui di kediaman MS Hidayat menyebutnya sebagai hal yang lucu. Dia pun mengatakan sama-sama tidak berkuasa dan sama-sama miskin kok malah berkelahi?
"Sama-sama nggak berkuasa, sama-sama miskin, kok berkelahi? Kan lucu," kata Hajriyanto.
Harusnya, kata dia, Golkar bisa bersatu dan berkomunikasi lebih baik. Dia pun menyebut komunikasi yang berjalan kurang ideal menjadi penyebab munculnya pecat-memecat ini. (jo-10)
Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Betul tuh bos, pecat-pecatin saja semua... termasuk nanti ketua-ketua DPD provinsi yang dukung Jusuf Kalla. Habis itu, kalo sudah tinggal bertiga, bikin saja PT Golkar Tbk, preskom aburizal bakrie, dirut idrus marham, dir keuangan setya novanto. klop dah...
BalasHapusmasih kurang kayaknya bro.. MS Hidayat dan Fadel Muhammad. Cocoknya jadi sekretaris dan bendahara komisaris... hehehehehe
Hapus