Menara suar yang dibangun Malaysia di Tanjung Dato.
JAKARTA, JO- Panglima TNI Jenderal Dr Moeldoko sudah memberikan ultimatum kepada pihak Malaysia untuk segera membongkar sendiri mercusuar (beacon) yang dibangun di Tanjung Dato. Jika tidak mau membongkar sendiri, maka TNI lah yang akan melakukannya.

Ultimatum itu disampaikan Jenderal Moeldoko setelah melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan Mercusuar yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) itu, Jumat (8/8), dan diungkapkan saat menjadi pembicara dalam Obrolan Penting Sabtu Ini (OPSI) di depan Orang Indonesia (OI) di rumah Iwan Fals pada Sabtu (9/9) kemarin.

"Kalau berlama-lama tidak ada hasil, biar kami (TNI) saja yang bongkar," kata Panglima TNI saat itu.

Hal itu mengacu kepada pertemuan-pertemuan sebelumnya antara Indonesia dan Malaysia yang belum juga ada hasilnya. Menurut rencana pertemuan ketiga akan digelar pekan ketiga Agustus 2014 ini untuk membahas persoalan yang sama yakni pembangunan mercusuar Malaysia itu.

Ada sejumlah fakta yang menunjukkan bahwa apa yang disampaikan Moeldoko itu tepat dan harus segera dilakukan pihak Malaysia tanpa memerlukan pembicaraan atau diskusi yang berlarut diantara dua pihak.

Menurut pengamat politik dan pertahanan, Jones Sirait, di Jakarta, Minggu (10/8), lokasi tempat berdirinya mercusuar itu memang tidak berada di wilayah abu-abu atau wilayah yang disengketakan, tapi jelas-jelas berada di wilayah kedaulatan NKRI.

Lokasi geografis menara suar Malaysia terbaru yang dipermasalahkan Indonesia (lihat kiri atas).

"Dangkalan Niger Gosong di Perairan Tanjung Dato di wilayah NKRI secara yuridis formal masuk wilayah kita. Hal itu berdasarkan Persetujuan Antara Indonesia-Malaysia tahun 1969 tentang Penetapan Garis Batas Landas Kontinental, dan sejumlah traktat atau perjanjian lainnya," kata Jones.

Geografer dari Universitas Indonesia ini mengatakan, sejumlah peraturan lain yang mendukung antara lain UNCLOS 1982 pasal 6 tentang Karang, Traktat London Nomor 114/1891 tentang Batas Kekuasaan Belanda-Inggris di Borneo dan Sebatik, Peta Marine Afdeling Hidrografie Nederlan Indie oleh kapal pemeta "van Doom" di Tanjung Dato tahun 1905, kemudian UU No32/2004 tentang Otda khususnya terkait pengelolaan laut sejauh 12 NML.

Dia pun sepakat dengan perhitungan yang dibuat pihak TNI bahwa titik lokasi pembangunan mercusuar itu berada di titik koordinat 02º 05´ 0.3" (LU) -109º 38´ 3.70" (BT), atau sekitar 870 meter di depan patok liar SRTP 01 atau SWK 01 yang ditempatkan secara sepihak oleh Malaysia sejak 2005 yang lalu. Patok liar SWK 01 tersebut diduga memasuki wilayah NKRI di pantai Tanjung Dato ± 100 m.

Jika mengacu MoU Kualalumpur 27 Oktober 1969 dimana Baseline 21 pada 02º 05´ 0.3" LU -109º 38´ 3.70" BT, secara matematis dapat dihitung dan terbukti memasuki wilayah Laut Teritorial NKRI sejauh 1,39 km.

Dia juga mengaku curiga dengan upaya keras Malaysia membangun menara di sana, yang menurut informasi akan dibangun lebih banyak menara lainnya. Termasuk bentuk konstruksi menara yang berdiri itu, menunjukkan bahwa menara itu sepertinya bukan hanya sekadar menara suar, tapi untuk tujuan-tujuan lain yakni dalam rangka pertahanan Malaysia.

"Kalau Panglima TNI sudah mengatakan seperti itu, saya kira patut didukung. Kita tidak boleh mundur untuk menegakkan kedaulatan kita," kata Jones.

Informasi yang dihimpun JakartaObserver.com, persoalan pembangunan mercusuar ini sempat membuat TNI AL mengerahkan tiga unit kapal perang dan berusaha mendekat ke lokasi, sehingga membuat kru pembangunan mercusuar dan kapal perang Malaysia yang bertugas mengawal pembangunan itu, lari tunggang langgang.

Seorang kapten kapal perang Malaysia saat itu disebut-sebut tidak menyangka kalau ada beberapa kekuatan bawah laut dari pihak TNI AL yang diam-diam mengamati mereka, bahkan kontak dari kapten kapal kepada petinggi TLDM ternyata sia-sia karena kekuatan tidak terlihat dari pihak Indonesia telah meng-intercept komunikasi mereka. Itulah alasannya mereka kabur terburu-buru.

Informasi lain pun diberikan sejumlah penjaga menara suar itu yang berasal dari Kapten Kapal Malaysia Fauzi, bahwa pembangunan mercusuar ini atas perintah Kerajaan dan jika sudah selesai membangun di Tanjung Dato pemerintah Malaysia berencana akan membangun 6 unit yang sama dan 1 unit diperairan Sebatik. (jo-17)

Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.