Prabowo-Hatta Minta Pemilu Ulang di Jateng, DKI Jakarta, Sebagian Jatim, Sebagian Papua, Papua Barat
 |
| Prabowo Subianto di sidang perdana PHPU di MK, hari ini. |
Permohonan itu disampaikan tim hukum Prabowo-Hatta dalam sidang yang dihadiri juga pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta dan sejumlah tokoh koalisi Merah Putih.
"Kami memohon MK memerintahkan KPU untuk melaksanakan pemungutan suara ulang di semua TPS di Jawa Timur sepanjang Kabupaten Sidaorjo, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi, dan seluruh Provinsi Jawa Tengah," kata kuasa hukum Maqdir Ismail.
Selain di kedua provinsi itu, Prabowo-Hatta juga meminta penghitungan suara ulang di Kabupaten Nias Selatan di 287 TPS; penghitungan suara ulang di Provinsi Maluku Utara di dua TPS di Desa Soasangaji, Kabupaten Halmaerah Timur.
Kemudian pemungutan suara ulang di Provinsi DKI Jakarta sepanjang di 5.802 TPS. Termasuk memerintahkan KPU melaksanakan pemungutan suara ulang di Provinsi Bali di dua TPS.
Kemudian pemungutan suara ulang di Provinsi Papua yakni di 12 dari 29 kabupaten/kota yang ada, meliputi Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Nduga, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Paniai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Dogiyai, dan Kabupaten Deiyai.
Terakhir, pemungutan suara ulang di Provinsi Papua Barat.
Tim kuasa hukum Prabowo-Hatta mengklaim telah terjadi penggelembungan suara pasangan Jokowi-JK pada formulir DA1-DB1 sebesar 1,5 juta. Sebaliknya, klaim mereka, suara Prabowo-Hatta justru dikurangi sebanyak 1,2 Juta.
Sebelumnya KPU telah secara resmi mengumumkan Jokowi-JK mendapatkan 70.997.833 suara dan menjadi pemenang Pilpres 2014, sementara pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 62.576.444 suara atau ada Selisih suara kedua pasangan itu sekitar 8,4 juta. (jo-10)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: