Sejumlah SPBU di Jakut Tutup, Pertamina Sebut Stok Aman Hanya "Panic Buying"
SPBU |
Asisten External Relation Pemasaran Wilayah Barat Pertamina, Mila Suciani, di Jakarta, Jumat (29/8) mengatakan, kosongnya sejumlah SPBU di Jakut itu kemungkinan karena kepanikan masyarakat sehingga melakukan penimbunan BBM bersubsidi.
"Kemungkinan karena adanya panic buying oleh masyarakat karena ada opini yang berkembang di media bahwa BBM bersubsidi akan naik. Kami menghimbau agar masyarakat tidak panik, tidak perlu menimbun BBM bersubsidi, karena stok BBM di stasiun Depo Pertamina masih aman," kata Mila.
Mila yang menangani pemasaran di tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, mengaku ada kurang lebih 1.400 SPBU yang sudah dinormalisasi pasokan BBM-nya.
"Normalisasi membutuhkan waktu paling tidak dua-tiga hari sejak Rabu kemarin, namun bila pola konsumsi masyarakat masih tinggi diluar hari normal, maka diperlukan waktu yang lebih lama seperti sekitar seminggu agar pasokan kembali normal seperti biasanya," sambung Mila.
Sejumlah SPBU di Jakut tutup hari ini, karena kehabisan stok BBM. Tidak hanya BBM bersubsidi yakni bensin dan solar yang habis, tapi untuk Pertamax dan Pertamax Plus juga saat ini sudah habis, seperti di SPBU 34-14308 Jalan Enggano Raya, Tanjung Priok. (jo-7)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: