Taman Fatahillah Kota Tua Diselimuti Sampah PKL, Sudin Kebersihan Kewalahan
 |
| Museum Fatahillah |
Menurut pengelola Taman Fatahillah, Kamis (7/8) perlu solusi holistik agar akumulasi sampah tidak meningkat terus. Dimulai dari upaya mengedukasi pengunjung, budaya tertib dan juga jadi zona merah PKL.
Disisi lain perlu memperbanyak tempat-tempat sampah terutama truk pengangkutnya, penindakan tegas bagi pelanggar, sistem pengangkutan serta dapat melibatkan masyarakat ataupun komunitas.
"Ironisnya, truk sampah sangat minim di wilayah ini karena harus melayani satu kecamatan. Bayangkan saja betapa repotnya petugas membersihkan Taman Fatahillah karena harus menunggu mendapat giliran kedatangan truk," kata pengelola itu yang tidak bersedia namanya disebutkan karena tidak diberikan otoritas untuk itu.
Mereka kemudian memohon kepada pihak Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta agar Taman Fatahillah selalu mendapat giliran pertama dalam pengangkutan sampah.
 |
| Petugas kebersihan tampak mengangkut sampah di sekitar Museum Fatahillah. |
"Museum yang dulunya terlihat berwibawa, setelah PKL diizinkan bertebaran di sepanjang jalan dan sekitarnya wajah museum terlihat sapeti lusuh dikelilingi lautan sampah. Ini juga terjadi di Monas," ujarnya.
Ade Gunawan, 45,warga lainnya menanggapi mengatasi sampah di Taman Fatahillah ini bukan semata mata menambahkan truk sampah dan itu bukan solusi, tetapi bagaimana menertibkan PKL.
"Masalah sampah itu sebenarnya bersumber dari para PKL yang berada di kawasan tersebut," kata Ade. (jo-6)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
| Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
| Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: