Penghapusan Pilkada Langsung, Golkar Masih Berprinsip "Vox Populi Vox Dei"
Ilustrasi |
Golkar, begitu Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Tohari, masih berpegang pada prinsip vox populi vox dei atau suara rakyat suara Tuhan, dan pilkada langsung itu lebih sesuai dengan cita-cita reformasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.
"Kami masih berpegang pada prinsip vox populi vox dei," kata Hajriyanto di Jakarta, Selasa (9/9).
Meski begitu, katanya, Golkar juga resah dengan ekses pilkada langsung yang memang sangat eksesif, karena fenomena politik uang, politisasi birokrasi/ PNS/ guru-guru, menciptakan raja-raja kecil yang menjadikan hierarki pemerintahan menjadi tidak jelas.
Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Dikatakan, dengan pilkada langsung setiap daerah provinsi dan kabupaten kota menjadi sama berdaulat dan berotoritas sama sengan dengan pemerintahan pusat. Repotnya, sistem pemerintahan menjadi berlapis-lapis, ada pemerintahan pusat, pemerintahan provinsi, pemerintahan kabupaten/kota.
Semua itu memberikan sumbangan bagi tidak efektif dan efisiennya pemerintahan.
Perhatian Partai Golkar adalah apakah ekses-ekses pilkada masih mungkin dikurangi ataukah tidak.
"Jika ekses-ekses negatif itu tidak bisa segera dikurangi maka pilkada langsung harus diakhiri," katanya. (jo-2)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: