Kebutuhan Tenaga Terampil Bidang Perkelapasawitan Makin Tinggi
Ilustrasi |
Hal itu sejalan dengan target produksi CPO Indonesia menuju lebih dari40 juta ton pada tahun 2020, upaya replanting perkebunan, dan regenerasi tenaga kerja serta persaingan antarnegara khususnya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Di samping itu, selain aspek produksi, perkebunan kelapa sawit sekarang ini juga senantiasa diharapkan untuk mengedepankan aspek kesinambungan (sustainability).
Menurut Dirut Widya Corporation yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Tjokro Putro Wibowo,cukup banyak perusahaan kelapa sawit yang memiliki kesulitan untuk menemukan tenaga kerja terampil yang memiliki kualifikasi khusus di bidang perkelapasawitan.
“Kita sebagai user membutuhkan pasokan SDM yang mumpuni di bidang kebun, pabrik, dan administrasi,” katanya di Jakarta, Jumat (23/1).
Dijelaskan, dalam satu dekade terakhir, konsumsi minyak sawit tumbuh rata-rata sekitar 8 hingga 9 persen per tahun dan diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan tren penggunaan bahan bakar alternatif berbasis minyak nabati atau BBN seperti biodiesel.
“Indonesia akan semakin dominan ke depan dengan perkembangannya yang tetap signifikan. Begitu juga terjadi perkembangan di Malaysia. Tanpa dukungan SDM yang berkualitas maka kita akan selalu tertinggal dan tidak bisa bersaing di pasar internasional,” katanya.
Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Pendapat ini dibenarkan Direktur Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Stephanus Nugroho Kristono.“Kebutuhannya akan tetap tinggi dan saat ini maupun di masa mendatang banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang senantiasa membutuhkan tenaga terampil yang terdidik. Apalagi kampus kami juga memperhatikan asas kesinambungan dalam setiap aspek mata kuliah dan prakteknya,” katanya.
Menurut Nugroho, penyiapan SDM perkelapasawitan yang berkualitas sejak dini menjadi jawaban Indonesia atas pemenuhan tenaga kerja di era global saat ini. Bahkan, selama ini terbukti banyak perusahaan kelapa sawit di luar negeri yang juga mengambil tenaga kerja terampil dari Indonesia.
Apalagi telah muncul kesadaran di antara mahasiswa maupun orang tua untuk mencari kampus yang lulusannya siap bekerja. Mereka memilih lebih baik kuliah di kampus yang setelah wisuda bisa langsung bekerja daripada di universitas yang setelah lulus tapi belum tentu terserap di lapangan pekerjaan.
“Makin banyak anak muda saat ini yang memilih pendidikan vokasi seperti di Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi karena bisa langsung bekerja di bidang perkebunan kelapa sawit.Apalagi di kebun juga cukup banyak fasilitas yang disediakan dan masa depannya cukup terjamin,” kata Nugroho. (jo-2)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: