DPRD DKI Jakarta
JAKARTA, JO- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berang dituding menyogok DPRD sebesar Rp 12 triliun terkait pembahasan RAPBD.

Kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/2), Ahok menyebut tudingan DPRD DKI ini sebagai balasan setelah sebelumnya Ahok menyebut DPRD mengusulkan anggaran siluman Rp8,8 triliun untuk pos anggaran sosialisasi Surat Keputusan (SK) Gubernur.

Ahok pun meminta bukti bahwa pihaknya meminta DPRD mengisi draft anggaran Rp12 triliun itu.

"Itu fitnah! Mana buktinya. Saya punya berkas Rp 8,8 triliun (yang diusulkan DPRD-Red) lho," kata Ahok sambil menegaskan dia tidak takut dengan DPRD yang coba menghalangi pengesahan anggaran.

Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

"Saya tidak khawatir jika nantinya Pemprov DKI tidak memiliki APBD."

Dikatakan, Pemprov DKI tetap akan menggunakan sistem e-budgeting dalam menyusun anggaran, karena dengan sistem itu anggaran siluman dapat diketahui dan langsung dipangkas.

Dia juga tidak lagi menganggarkan honorarium pegawai yang menghabiskan anggaran Rp 2,3 triliun, sosialisasi dan rehabilitasi sekolah yang menghabiskan ratusan miliar rupiah juga tidak lagi dianggarkan. (jo-2)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.