Ilustrasi
JAKARTA, JO- Tingkat kelahiran di DKI Jakarta meningkat menjadi 2,3 persen. Idealnya, angka itu hanya 2 persen.

Saat ini, jumlah penduduk di ibu kota sudah mencapai 10,2 juta jiwa atau meningkat dari 9,5 juta jiwa pada 2010 lalu.

Seperti disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Dien Emmawati berdasarkan data BPMPKB, sejak 2010-2014 telah terjadi kenaikan pertumbuhan penduduk sebesar 1,43 persen.

"Tingkat kelahiran selama 10 tahun terakhir turut naik dari 2,1 menjadi 2,3. Idealnya tingkat kelahiran di DKI hanya 2.0," kata Dien di Jakarta, hari ini.

Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Menurutnya, jika pertumbuhan penduduk sulit ditekan, maka akan timbul masalah sosial, seperti kepadatan penduduk, pendidikan, kesehatan dan sebagainya.

Pihaknya terus berupaya menekan tingkat kelahiran dan pertumbuhan penduduk. Ia menjelaskan, pihaknya membutuhkan waktu 5-7 tahun untuk menekan tingkat kelahiran hingga ke angka 2,0.

Upaya penurunan ini dinilai akan berhasil apabila didukung kader penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB) yang mau bekerja keras dengan turun ke lapangan. (jo-8)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.