Faktor Ekonomi Sangat Mempengaruhi Tingkat Kriminalitas
Mintarsih |
Mintarsih, seorang psikolog di Jakarta Selatan (Jaksel) menyebut, tingkat pengangguran yang tinggi misalnya, bisa memicu seseorang atau kelompoknya untuk melakukan jalan pintas dalam memenuhi kebutuhannya.
"Faktor ekonomi sangat mungkin yang paling berpengaruh terjadinya tindakan kriminal, dan keadaan ini semakin parah pada saat tertentu," kata Mintarsih menjawab wartawan di Jakarta, Selasa (3/3).
Dia meminta untuk tidak memandang maraknya kriminalitas seperti begal motor yang terjadi di Jabodetabek secara sepotong-sepotong atau satu per satu, tapi harus melihat secara keseluruhan.
Dikatakan, saat ini kebutuhan masyarakat akan menjadi sangat tinggi, baik kebutuhan primer maupun sekunder, dan sebagian orang lain mencari jalan pintas.
"Tingkat stress berpotensi mengakibatkan seseorang atau kelompok untuk berbuat tindakan kriminal dan kekerasan," kata Mintarsih.
Dampak fenomena tindakan kriminal dan kekerasan adalah keresahan di masyarakat, dan peran masyarakat dan penegak hukum seperti polisi akan sangat diandalkan untuk menaggulanginya.
"Peran masyarakat akan sangat membantu polisi dalam menanggulangi kriminalitas seperti memberikan informasi dan pengamanan lingkungan sekitarnya," sambungnya.
Secara yuridis kejahatan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang melanggar undang-undang atau ketentuan yang berlaku dan diakui secara legal. Secara kriminologi yang berbasis sosiologis kejahatan merupakan suatu pola tingkah laku yang merugikan masyarakat.
Mintarsih juga mengatakan harus ada pahlawan-pahlawan yang berani mengatasi masalah kriminalitas ini. (amin)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: