Aksi Tangguh Taro Rangers untuk Generasi Anak Tangguh Indonesia
Program Aksi Tangguh Taro Rangers cegah kerusakan karakter anak bangsa. |
Terpusatnya konsentrasi anak-anak dengan gadget di tangan mereka membawa dampak terkikisnya interaksi mereka dengan dunia yang sesungguhnya.
Metode experiential learning diyakini dapat memacu kreativitas dan pola pikir analitis anak mengenai apa yang terjadi saat itu, dan yang mereka rasakan. Anak juga diajak untuk lebih memiliki rasa keingintahuan yang besar dan berani mengambil tindakan berdasarkan pengalaman yang nyata.
Kekhawatiran akan tergerusnya karakter tangguh generasi bangsa mengusik PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk sebagai produsen makanan ringan anak terbesar di Indonesia, Taro. Sebagai langkah mencegah kerusakan karakter anak bangsa, Taro bergerak kencang melalui program Aksi Tangguh Taro Rangers untuk anak-anak usia 7-12 tahun.
Program ini mengajak anak Indonesia untuk belajar dari alam melalui experiential learning atau berbasis pengalaman.
“Berapa banyak orangtua yang membiarkan anaknya untuk fight? Biasanya orangtua memanjakan anaknya sehingga si anak tidak terlatih dan tidak berpengalaman. Terlebih di era digital ini. Anak-anak yang tidak pernah mencoba menjadi kurang percaya diri. Kita harus mendorong anak untuk hands on bukan hanya minds on,” tutur Hilman Al Madani, konselor dan trainer di Yayasan Kita dan Buah Hati.
Aksi Tangguh Taro Rangers dibagi menjadi tiga tahapan, yakni Taro Goes to School, kampanye publik, dan Taro Rangers Camp. Dan puncak tiga tahapan program akan digelar Taro Rangers Camp di Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat, pada Juni 2015.
Camp selama 4 hari 3 malam ini akan diikuti sekitar 200 anak yang diajak untuk mengikuti serangkaian aktivitas alam. (amin)
Tidak ada komentar: