Mintarsih Latif: Saya Diintimidasi

Ilustrasi
JAKARTA,JO - Mintarsih Latief, salah seorang pemegang Saham PT Blue Bird, mengaku diintimidasi oleh pemegang saham lainnya di perusahaan tersebut.

Intimidasi itu berlangsung jelang hingga selesai digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 11 Mei 2015 lalu.

Intimidasi diduga dilakukan keluarga pemegang saham, mulai dari mendatangkan puluhan aparat berseragam dan belasan petugas keamanan internal.

Kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (16/5) Mintarsih menyebut jika ingin ikut RUPS ia harus menjalani pemeriksaan yang menurutnya berlebihan.

"Saya merasa diperlakukan seperti teroris," kesalnya.

Terkait intimidasi tersebut, Teguh selaku Humas PT Blue Bird Group membantah adanya pengamanan khusus yang dilakukan anggota kepolisian dari Brimob.

“Enggak, disitu kan full, jadi ada keluar masuk transaksi uang. Jadi setiap hari, penjagaan seperti biasa, tidak ada penjagaan khusus,” ujar Teguh.

Menurutnya, tidak ada penjagaan polisi dengan senjata lengkap. Penjagaan keamanan seperti biasa normal setiap hari.

“Jadi, tidak ada penjagaan brimob lengkap, saya ada di situ karena saya melihat, dan tidak ada penjagaan khusus,” tegasnya.

Teguh menjelaskan, tidak ada intimidasi terhadap beberapa pemegang saham di Blue Bird. Semua berjalan seperti biasa, dan memang setiap hari ada pengamanan yang normal setiap hari. Kalau itu RUPS tertutup, jadi tidak ada pengamanan yang luar biasa menghebohkan.

“Saya tidak tahu ada brimob atau tidak, tapi memang ada anggota polisi. kalau anggota polisi setiap hari ada di situ,” kata Teguh. (hery lubis/an)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.