Ortu atau Anak Merokok dan Punya HP Mahal Jangan Harap Dapat KJP

Ilustrasi
JAKARTA, JO- Pelajar di DKI Jakarta jangan berharap untuk memperoleh bantuan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) jika mereka atau orang tua mereka merokok dan memiliki hand phone (HP) mahal.

Seperti disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di Jakarta, Sabtu (16/5), jika ada siswa yang ditemukan seperti itu, harus dilaporkan kepada guru, dan nanti jatah KJP untuk si anak itu akan dihapus.

“Kalau sudah dibilangin jangan merokok tapi masih bandel. Coret saja dari daftar penerima KJP, biar kapok,” tegas Ahok.

Hal yang sama juga dikatakan Ahok untuk orang tua si murid. Ahok malah mengaku heran banyak orag tua miskin di Jakarta mengaku tidak mampu membiayai sekolah anak, tapi merokoknya seperti kereta api (tidak berhenti-berhenti-Red).

"Harga sebungkus rokok sekitar Rp 20 ribu, kalau sehari menghabiskan dua bungkus berarti uang Rp 40 ribu dibuang cuma untuk asap rokok. Jadi banyak orang tua yang anaknya terlantar sekolah karena tidak punya ongkos naik ojek tapi si orang tua merokok dua bungkus sehari," begitu Ahok.

Pada bagian lain, Ahok mewanti-wanti agar oknum di Pemprov DKI Jakarta tidak main-main dengan data fiktif penerima KJP akan ditindak tegas.

Menurutnya, pengurangan dana dari Rp 3 triliun menjadi Rp 2,4 triliun dikarenakan setelah dievaluasi terdapat nama ganda ataupun fiktif. Ahok meminta hal seperti ini tidak terulang kembali. (jo-3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.