Panglima TNI Tegaskan Prajurit Diciptakan untuk Bertempur

Panglima TNI memberikan pengarahan.
JAKARTA, JO- Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko memberikan pengarahan kepada 1.380 Prajurit TNI (Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara), dan PNS TNI serta Dharma Pertiwi Kogartap III/Surabaya, di Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya, Jumat (29/5).

Panglima TNI dalam pengarahannya menyampaikan bahwa soliditas itu tidak hanya sebagai visi, akan tetapi sudah menjadi kehidupan TNI.

“Saya tidak menginginkan soliditas itu dipampang hanya sebagai visi, visi itu sebuah angan-angan tapi soliditas sebagai realita kehidupan kita, karena ada yang ingin kita raih. Bagaimana kita membangun operasi yang terinteroperability kalau kita tidak bisa membangun soliditas. Soliditas bisa dibangun, apabila kita sama-sama memiliki emosi dan semangat yang sama,” ujar Jenderal TNI Moeldoko.

Terkait masalah ego sektoral, Panglima TNI kembali menegaskan untuk menanggalkan ego sektoral masing-masing angkatan, karena ego sektoral itu tidak membawa kekuatan justru membawa kelemahan.

“Tidak perlu lagi kita tunjukkan ego per angkatan, tetapi yang kita bangun adalah bagaimana sebuah interoperability harus ditunjukkan didalam melaksanakan sebuah operasi, karena kita diciptakan sebagai prajurit untuk bertempur,” ungkapnya.

Dalam hal lain pengarahannya, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengungkap masalah disiplin prajurit dimana masih ada prajurit yang melakukan desersi dan masih ada prajurit yang bermain-main dengan Narkoba, sehingga dua hal ini tidak bisa diterima dan resikonya pasti di proses dan dikeluarkan dari TNI.

Prajurit masih ada yang terlibat narkoba, ini sungguh disayangkan. “Disiplin prajurit tidak boleh turun sedikitpun karena kita diberi tanggung jawab memegang senjata, sehingga harus bertanggung jawab penuh terhadap tugas dan tanggung jawab,” ujar Panglima TNI. (jo-17)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.