Said Aqil Siradj Kembali Pimpin PBNU, Rais Am Jatuh ke Ma'ruf Amin

KH Ma'ruf Amin dan KH Said Aqil

JAKARTA, JO- KH Said Aqil Siroj kembali terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk periode 2015 hingga 2020 setelah mendapatkan suara terbanyak pada pemilihan di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/8) dini hari.

Dalam pemilihan itu, KH Said Aqil mengantongi suara sebanyak 207 muktamirin, Sementara calon Ketua Umum lainnya yakni H As'ad Ali dipilih oleh 107 muktamirin, disusul dengan KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) yang mendapatkan 10 suara, KH Hilmi Muhammadiyah mendapatkan 3 suara, lima nama yang masing-masing mendapatkan 1 suara, serta 2 kertas suara dinyatakan rusak.

Dengan suara KH Said Aqil dan As'ad Ali masing-masing 207 dan 107 atau diatas syarat 99 dukungan pemilik suara untuk bisa maju dalam pencalonan, maka hanya keduanya yang bisa masuk ke fase kedua pemilihan.

Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya | Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Temukan harga hotel terendah

Namun seusai hasil penjaringan nama bakan calon diumumkan, Kiai As’ad tampil ke panggung dan menyatakan mundur dari pencalonan. Dengan begitu secara otomatis, Kiai Said langsung dikukuhkan sebagai Ketua Umum PBNU.

Terkait namanya dalam pencalonan ini, Gus Sholah mengatakan dirinya tidak mencalonkan diri dan tidak dicalonkan. Adik Gus Dur ini malah menyebut hasil muktamar ini tidak sah.

Sebelumnya, di tempat yang sama pada Rabu malam, KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) juga telah ditetapkan sebagai Rais Aam PBNU oleh 9 kiai Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa). Sementara KH Ma'ruf Amin ditetapkan sebagai Wakil Rais Aam PBNU.

Gus Mus dipilih untuk menjadi Rais Am Nahdlatul Ulama oleh sembilan kiai sepuh dalam Muktamar ke-33 di Jombang, namun ia menolak kembali memegang tampuk pimpinan tertinggi NU itu. Jabatan tersebut akhirnya diemban oleh Ma'ruf Amin. (jo-5)