Polda Metro Jaya Minta Direksi Minimarket Tingkatkan Keamanan

Ilustrasi
JAKARTA, JO - Kasus perampokan minimarket seperti Alfamart, Indomart, 7 Eleven di wilayah Jabodetabek, kian marak. Trennya bahkan mengalami grafik peningkatan. Sejak Juni hingga kini terdata ada 20 kasus perampokan minimarket yang umumnya buka 24 jam. Sayangnya pengusaha minimarket tak punya kepedulian dan tidak punya kepekaan dalam mengamanankan minimarketnya.

"Bahkan diajak bicara dengan Kapolda Metro Jaya enggan datang memenuhi undangan yang kami kirim sejak Jumat kemarin, justru mengirimkan karyawannya. Ini masalah serius, kok malah kirim karyawannya yang tak punya kebijakan apa-apa. Kalau sudah jadi korban kejahatan, baru mengandalkan polisi untuk mencari pelakunya. Tapi diajak bicara untuk mencegah kejahatan agar tidak menjadi korban, kok tidak mau," papar Kombes Khrisna Murti, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya , di Jakarta, Senin (21/9).

Kapolda, kata Khrisna, mengundang para direksi Alfamart, Indomart dan Seven Eleven untuk berdiskusi mengenai pengamanan dan keselamatan minimarket yang buka 24 jam. Sayang mereka tak mau datang. "Kita hormati mereka hadir tapi mereka tidak menghormati kita," paparnya dengan nada kesal.

Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya | Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Temukan harga hotel terendah

Saat ini di Jakarta dan sekitarnya, ada 4000 minimarket Alfamart, Indomart, Seven Eleven. Dari jumlah itu, sekitar 20 persennya bukan 24 jam. Selama buka mereka kadang hanya mengandalkan CCTV, Satpam anak muda yang kadang takut sama penjahat, keselamatan karyawan yang muda-muda tak pernah diperhatikan. Padahal keselamatan merupakan tanggung jawab bagi semua pihak terutama kepolisian juga pimpinan minimarket.

"Jadi beban itu jangan hanya diberikan kepada polisi saja. Namun kita ingin adanya kerja samanya dengan mengundang mereka di sini guna membahas itu. Tapi mereka menghadirkan perwakilan saja," ujar Krishna.

Kejadian perampokan minimarket umumnya terjadi pada malam hari. Kerawanan ini tidak pernah diantisipasi dengan baik oleh pengusaha minimarket, mereka tidak tahu bahaya yang dihadapi karyawannya, tidak tahu jam-jam yang rawan aksi perampokan, bahkan Babinsa yang ada di sekitar minimarket itu malah tidak tahu.

Dalam kesempatan ini, dilaporkan ada dua kasus perampokan minimarket yang berhasil dibongkar. Pertama pencurian dengan kekerasan di Kafetaria Seven Eleven di Jalan KH Abdullah Syafei. Penangkapan dipimpin langsung Kasbudit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso.

"Kita mengamankan tiga orang pelaku pencurian dengan kekerasan yang terjadi pada tanggal 16 September di Kafetaria 7 Eleven, Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan," sambung Kombes Khrisna. (amin)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.