IPW Tuntut Kapolda Metro Minta Maaf kepada Wartawan
Neta S Pane |
Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengungkapkan, kepolisian memang perlu bersikap tegas dalam mengamankan event besar, seperti perhelatan Piala Presiden. Apalagi, dengan adanya bentrokan yang pecah di beberapa titik. Kendati begitu, ia menyayangkan sikap petugas kepolisian yang mengintimidasi wartawan dalam peliputan.
"IPW menyayangkan intimidasi polisi dan tentara terhadap wartawan, dalam peliputan Piala Presiden," kata Neta, di Jakarta, Senin (19/10).
Dalam mengamankan event seperti ini, lanjut Neta, polisi memang harus bertindak tegas. Apalagi sehari sebelumnya sudah ada aksi teror yang dilakukan sekelompok orang yang melempari kendaraan berpelat D.
Namun, sikap tegas polisi, tambah Neta, bukan berarti harus memusuhi wartawan. Pasalnya, wartawan dalam bertugas juga dilindungi Undang-undang. "Bagaimana pun wartawan dalam bertugas, sama seperti polisi, yakni dilindungi Undang-undang," kata dia.
Neta juga meminta Dewan Pers segera mengajukan protes ke Polda Metro. Kapolda Metro juga harus meminta maaf kepada pers. "Agar di masa mendatang hal serupa tidak terulang," ujarnya.
Kemarin, Faiq Hidayat (Merdeka.com) dan Muhammad Subadri Arifq (kontributor SCTV dan Indosiar) diintimidasi polisi, ketika keduanya tengah meliput bentrokan antara suporter Persija Jakarta, The Jak Mania dengan polisi yang berusaha mengamankannya. Faiq dan Badri menilai tindakan aparat sudah kelewatan. Sebab, aksi ini bentuk intimidasi yang diberikan kepada wartawan. (amin)
Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Tidak ada komentar: