Mayat Terikat Dalam Mobil, Politisi Periksa Tujuh Saksi
Ilustrasi |
Awalnya saksi bernama Andri,41, selaku pemilik bengkel telah mencari korban. Diketahui, korban sudah tidak terlihat sejak dua hari lamanya. Lalu Andri menyuruh anaknya, Dendi,19, untuk mencari korban di mobil yang biasanya memang digunakan korban untuk tidur pada malam hari.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Umar Faroq menduga Wiliyanto mengatakan sebelum korban tewas dianiaya terlebih dahulu. Bahkan, diduga kuat pembunuhan dilakukan di luar mobil.
"Diduga korban tewas di luar, lalu dimasukan ke dalam mobil," ujar Kapolres.
Meski demikian, Kapolres mengaku pihaknya masih mendalami motif pembunuhan sadis tersebut. Saat ini, lanjut dia, polisi masih memeriksa kemungkinan adanya barang-barang korban yang hilang.
Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Hingga kini petugas Polres Metro Jakarta Timur sudah memeriksa 7 orang saksi untuk mengungkap kematian korban yang diduga korban pembunuhan itu.
"Masih didalami motifnya. Barang-barang ada yang hilang atau tidak, belum diketahui. Saat ini sudah ada tujuh orang saksi yang telah dimintai keterangan," imbuhnya.
Kapolsek Metro Pulogadung, Kompol Cahyo saat dikonfirmasi, Sabtu (24/10) mengatakan hingga kini pihaknya telah memeriksa tujuh orang saksi atas tewasnya Wiliyanto.
Kapolsek menambahkan, saksi tersebut terdiri dari keluarga dan orang yang pertamakali menemukan korban.
Ia menyebut, jasad montir tersebut sudah dalam keadaan membusuk di kursi belakang sisi kiri karena diduga telah tewas sejak dua hari lalu. "Jika dilihat dari lebamnya diperkirakan korban sudah tewas lebih dari 48 jam," imbuhnya.
Saat ini, jasad korban telah dilarikan ke RS Polri Kramatjati untuk diautopsi. (amin)
Tidak ada komentar: