PKL dari Empat Kecamatan Ikuti Bimtek di Jakarta Barat

Kegiatan bimtek PKL di Jakarta Barat. (foto:hery)
JAKARTA,JO - Tidak kurang dari 200 orang pedagang kaki lima (PKL) di Jakarta Barat mengikuti pembinaan terknis (bimtek) di ruang serba guna Ali Sadikin, kantor Wali Kota Jakarta Barat.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Administrasi Jakarta Barat Sri Yuliani, kemarin. PKL itu perwakilan dari Kecamatan Tamansari, Tambora, Kalideres dan Palmerah.

Sri Yuliani menuturkan, pihaknya ingin pedagang mematuhi peraturan yang telah dibuat pemerintah, dan menjaga ketertiban, keindahan dan kebersihan lingkungan.

"Jika ada pedagang yang tidak mematuhi aturan dikenakan sanksi," katanya.

Sanksinya,mengganti pedagang yang tidak membayar retribusi. "Sekarang tidak ada lagi namanya pedagang lokasi binaan (lokbin) yang ada lokasi sementara (loksem). Kalau ada yang tidak ada membayar retribusi, kami akan ganti dengan pedagang lain,” kata Sri.

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Terkait retribusi, Kasudin Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakbar Sonar Sinurat mengaku hingga kini belum ada PKL yang dikenakan sanksi tersebut.

"Namun kami masih mengusahakan untuk memberikan persuasif kepada pedagang. Minimal kita memberikan surat peringatan," jelasnya.

Ia mengungkapkan, banyak pedagang mempertanyakan uang retribusi yang disetorkan ke Bank DKI. Selain itu, masih banyak pedagang yang belum membayar retribusi.

"Mungkin mereka belum mengetahui teknisnya. Saat ini retribusi pedagang tidak lagi dengan karcis, tapi disetorkan langsung ke Bank DKI, Rp3.000 per hari," ujarnya. (hery lubis)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.