Kejar Target, Pengerjaan Trotoar di Cendrawasih Jakarta Barat Amburadul

Pengerjaan trotoar di Jalan Cendrawasih.
JAKARTA,JO - Suku Dinas Bina Marga sedang menggenjot seluruh pekerjaan diantaranya pembangunan peningkatan jalan dan trotoar di wilayah Jakarta Barat. Demi mencapai target dalam penyerapan anggaran yang tinggi hingga diduga mengabaikan kualitas dan kuantitas pekerjaan yang diduga menyalahi aturan yang sudah tercantum dalam nota bill quantity.

Seperti yang terlihat pada pengerjaan trotoar di Jalan Cendrawasih, Cengkareng Barat yang dikerjakan oleh PT SMA dengan nilai pagu, anggaran sebesar Rp4.243.870.238.

Dari hasil pantauan di lokasi, pekerjaan trotoar tersebut terkesan asal-asalan bisa terlihat dari membuat dinding penahan paping blok ketebalannya hanya sekitar lima centimeter diisi dengan beberapa batang besi.

Kemudian juga terlihat pada penggunaan material yang lama seharusnya di buang terlebih dahulu, dan digantikan dengan agregat kelas C. Namun pada yang terjadi di lapangan puing-puing yang lama masih dipakai untuk lantai kerja.

Seorang warga, Amin, 45, menduga sepertinya hal itu sengaja dilakukan oleh pihak pemborong guna mengirit bahan material dan mendapat keuntungan yang besar dari proyek yang amburadul tersebut.

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

"Sepertinya ada unsur kesengajaan dan pembiaran dari pihak konsultan ataupun pihak Suku Dinas Bina Marga selaku pengawas dan penanggung jawab pada pengelolaan anggaran proyek peningkatan trotoar tersebut," kata Amin.

Karena menurutnya, percuma saja Suku Dinas Bina Marga hanya mengejar penyerapan anggaran kalau tidak diiringi dengan menjaga kwalitas dan kuantitas pekerjaan yang sesuai denga harapan masyarakat.

"Kalau kita lihat dari hasil pekerjaan yang amburadul alias berantakan seperti ini terus dibiarkan saja, masyarakat pun bisa berandai-andai bahwasanya ada unsur kesengajaan ataupun permainan antara pihak pelaksana dengan pihak pengawas di Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat," katanya.

Amin berharap pihak aparatur pemerintah terkait tidak ikut bermain atau ikut serta menggerogoti uang rakyat besama pihak pelaksana proyek yang menggunakan anggaran APBD tersebut. "Apalagi kita melihat ketegasan Gubernur Basuki T Purnama yang telah mewanti-wanti agar tidak terjadi penyelewengan. Jika terjadi akan dipecat," kata Amin. (hery lubis)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.