Panglima TNI Minta Maaf atas Penembakan yang Dilakukan Anggotanya

Gatot Nurmantyo
JAKARTA, JO- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Rabu (4/11) menyampaikan permintaan maaf atas penembakan oleh anggotanya, Sersan Dua (Serda) Yoyok, terhadap seorang warga Bogor hingga tewas.

Kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Gatot menegaskan apa yang dilakukan anggotanya itu sungguh memalukan, dan dipastikan dia akan dipecat dari TNI.

"Saya selaku Panglima TNI mohon maaf atas kejadian yang dilakukan anggota saya, dan ini tidak boleh terjadi," kata Gatot.

Panglima juga sudah memerintahkan agar proses peradilan terhadap yang bersangkutan dilakukan secara terbuka sehingga masyarakat bisa menyaksikan.

"Pasti dipecat. Aparat yang menghilangkan nyawa orang lain, sengaja atau tidak, itu sanksinya pemecatan, dan diberi sanksi tambahan, nanti setelah proses persidangan," ucapnya.

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Serda Yoyok menembak pemotor Marsin Sarmani alias Japra hingga tewas. Peristiwa penembakan terjadi Selasa (4/11) sore sekitar pukul 16.30 WIB di Jalan Mayor Oking, Ciriung, Cibinong.

Kejadian berawal karena korban saat mengendarai motornya menyenggol mobil yang dibawa Serda Yoyok. Pelaku sempat mengejar korban namun diabaikan hingga akhirnya ia meletuskan pistol yang dibawanya dan mengenai dahi korban. Japra pun tewas di tempat.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Auliya Djabar mengatakan, aksi penembakan yang dilakukan pelaku karena senggolan motor korban dengan mobil Honda CRV yang dikemudikan pelaku.

"Pemicunya karena senggolan, pelaku tidak terima kemudian mengejar korban dan terjadilah penembakan," ujar Auliya Djabar. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.