Satgas Kizi TNI di Kongo Kerjakan Konstruksi di Medan yang Sulit
Satgas Kizi TNI Konga di Kongo. |
Beberapa peralatan alat berat zeni yang dikerahkan untuk mendukung pelaksanakan pekerjaan tersebut, diantaranya beberapa unit Dump Truck, Excavator, Grader, Prime Mover, Dozer dan Vibro Roller.
Hal tersebut disampaikan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman saat acara pemberangkatan 175 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-M/Monusco ke Kongo, dengan Inspektur Upacara Kasum TNI Laksdya TNI Dr Didit Herdiawan, MPA, MBA mewakili Panglima TNI, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/1).
“Disamping pembuatan jalan, Satgas Kizi TNI juga membantu memperbaiki jembatan, pembukaan jalan, pemeliharaan runway bandara, pembuatan Hangar dan Helipad, pembuatan draenase dan tanggul, suplay air minum untuk beberapa kontingen dari negara lain.
Kemudian rehabilitasi rumah dan sekolah, mulai dari clearing, filling limonite, eveling, compacting, drainase dan kondisi jalan yang baru selesai dikerjakan, pemeliharaan, perbaikan serta pembangunan kantor serta tugas tambahan yaitu Civil Military Coordination (Cimic),” ujar Mayjen TNI Tatang Sulaiman.
Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Kapuspen TNI juga mengatakan bahwa, perintah melaksanakan rehabilitasi jalan dan lain-lain yang diberikan oleh Monusco kepada Satgas Kizi TNI ini merupakan kehormatan dan kebanggan bagi seluruh personel Satgas, karena tanpa dedikasi dan kerja keras yang sungguh-sungguh tidak mungkin Satgas Kizi TNI dipercaya melaksanakan pekerjaan yang seyogyanya bukanlah wilayah cakupan Satgas Kizi TNI.
“Medan yang berat, terkadang dengan menempuh perjalanan yang sulit merambah hutan belantara Kongo, cuaca yang ekstrim dan curah hujan yang tinggi, jalan yang berbukit dan jarak yang jauh dari induk pasukan tidak menjadi penghalang bagi Satgas Kizi TNI dalam memberikan pengabdian yang terbaik dalam pelaksanaan tugas demi mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di mata dunia. Satgas Kizi TNI selalu mendapat apresiasi yang setinggi-tingginya atas dedikasi serta disiplin yang ditunjukkan selama melaksanakan tugas,” ujar Kapuspen TNI.
Lebih lanjut Mayjen TNI Tatang Sulaiman menyampaikan bahwa, Indonesia selalu berperan aktif dalam pengiriman pasukan perdamaian dunia yang tergabung dalam Kontingen Garuda dengan penugasan dan misi yang berbeda-beda.
Sejak tahun 1957 sampai dengan saat ini Indonesia telah mengirimkan sebanyak 32.191 personel TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda. “Salah satu misi dari PBB untuk Prajurit TNI adalah operasi perdamaian dalam membantu negara yang sedang berada dalam konflik untuk menciptakan kondisi perdamaian di Kongo yang tergabung dalam Monusco,” tuturnya.
Misi perdamaian ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB 1925 (2010) yang diperpanjang melalui Resolusi 2147 (2014).
“Mandat PBB ini adalah kebanggaan dan kehormatan karena merupakan refleksi kepercayaan dunia Internasional terhadap bangsa Indonesia, khususnya terhadap kualitas Prajurit TNI, dalam mengemban misi pemeliharaan perdamaian dunia,” pungkas Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman. (jo-17)
Tidak ada komentar: