Kondisi banjir di Kompleks KFT Cengkareng
Barat. (foto:jo-6)
JAKARTA,JO- Cuaca pada Minggu (29/2) hari ini cerah dan genangan di beberapa lokasi di wilayah Jakarta Barat (Jakbar) mulai surut, namun di Kompleks Karyawan Film dan Televisi (KFT) Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng masih terendam banjir hingga setinggi 120 sentimeter lebih.

Genangan air sejak Jumat (25/2) lalu belum bisa teratasi. Akibatnya,sebanyak 21 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 84 jiwa warga RW 11 kompleks KFT terpaksa harus mengungsi di tenda dapur yang disediakan oleh Kecamatan Cengkareng, meski ada juga warga yang tetap bertahan di rumah mereka bagi pemilik rumah dua lantai.

Indra, Ketua RW11, Kompleks KFT Cengkareng Barat menuturkan, genangan di wilayah ini sudah terjadi sejak Jumat. Akibat curah hujan yang cukup tinggi hingga saat ini belum surut walaupun wilayah lain yang tergenang sebelumnya sudah surut.

"Kompleks KFT memiliki tiga mesin pompa kapasitas 100 liter per detik. Walaupun dipompa tapi volume air tidak berkurang. Persoalannya karena Kompleks KFT posisinya berbentuk cekungan dikelilingi perumahan perumahan elit dimana satu meter lebih tinggi sehingga air masuk dari berbagai wilayah sisi kompleks ini," tutur Indra kepada wartawan, Minggu (28/2).

Dia berharap, untuk kedepannya agar Pemkot Jakbar menganggarkan peningkatan jalan tahun 2016 ini di sekitar waduk dan mengganti pompa air yang baru berkapasitas lebih besar.

Banjir di Kompleks KFT Cengkareng Barat.
Akibat banjir dari jumlah 150 KK atau berjumlah 1.100 jiwa sebanyak 21 KK atau 84 jiwa telah mengungsi di masjid tersedia dapur umum mandiri yang disediakan pengurus RW dan RT.

"Kami juga mengucapkan trima kasih kepada camat, lurah yang telah menyiapkan bantuan tenaga medis serta bantuan sembako dan juga kepada Kasudin PU Tata Air Jakbar kami berterima kasih telah menyediakan dua unit mobil pompa," sambungnya.

Kasudin PU Tata Air Jakbar Imron mengatakan, luas wilayah KFT ini 16 ha, lokasinya rendah sehingga air turun dari wilayah RW 08,09,10,14 ditambah lagi air dari wilayah Kelurahan Tagal Alur mengalir ke arah waduk KFT.

"Genangan akibat imbas tingginya level air Kali Semongol.Rencananya kita akan memecah aliran dari beberapa RW tersebut sehingga beban waduk tidak berat," ujarnya.

Pompa yang ada di Kompleks KFT hanya ada tiga pompa dan masing masing kapasitas 100 liter per detik yang diberikan pengembang Taman Palem sebagai konsekuensi meninggikan kawasannya.

Saat ini pompa tersebut dikelola ketua RW setempat. Dikatakannya, dalam waktu dekat ini RW akan menyerahkan pengelolaan pompa KFT kepada pemerintah yaitu Sudin Tata Air Jakbar sehingga nantinya kita bisa bangun pompa yang kapasitasnya lebih besar.

Untuk meminimalisir genangan di KFT, ketiga mesin pompa sudah dihidupkan dan Sudin PU Tata Air Jakbar telah menambah dua unit mobil pompa kapasitas 1.000 liter per detik. (jo-6)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.