Upacara Bendera, Pangarmabar Ingatkan Narkoba dan Potensi Gesekan
Upacara bendera Tujuhbelasan di Mako Lantamal III, Jakarta Utara, hari ini. |
Dalam Amanat Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI A Taufiq R, yang disampaikan Danpomal Lantamal III Jakarta Kolonel Laut (PM) Ade Permana mengatakan bahwa Upacara Bendera hakikatnya merupakan perwujudan rasa bangga dan penghormatan terhadap Sang Merah Putih, Lagu Kebangsaan dan mengenang jasa Pahlawan.
Lebih dari itu, Upacara Bendera sebenarnya sebagai cerminan budaya bangsa dan merupakan ciri khas yang membedakan dengan negara lain yang harus dijunjung tinggi dan dijaga oleh segenap bangsa Indonesia.
Sebagai negara yang menganut Geopolitik Pancasila sangat tepat dijadikan dasar dalam pembangunan nasional. Keragaman suku, agama, ras dan antar golongan yang terkandung dalam Bhineka Tunggal Ika patut untuk selalu dikedepankan dalam melaksanakan kehidupan, baik dalam kedinasan maupun dilingkungan masyarakat sosial.
Implementasi Wawasan Nusantara adalah wujud nyata dari kehidupan sehari-hari yaitu dengan menanamkan nilai-nilai luhur itu menjadi karakter Bangsa Indonesia. Konsepsi Wawasan Nusantara bukan saja memasyarakatkan pengetahuan tapi juga harus menjadi nilai-nilai yang dihayati dan menjadi acuan bersikap dan berpelilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Agar konsep Wawasan Nusantara ini efektif, implementasinya harus didukung dengan sosialisasi yang dilakukan terus menerus. Pemahaman Wawasan Nusantara harus dipahami dan diketahui oleh semua masyarakat Indonesia utamanya oleh pengambil keputusan dan pembuat produk hukum agar setiap keputusan yang diambil mendahulukan kepentingan masyarakat banyak bukan kepentingan golongan atau sekelompok orang saja.
Kebijakan pemerintah yang ingin menjadikan bangsa Indonesia menjadi negara yang besar dan bermartabat harus didukung penuh dan direalisasikan dalam bentuk pengabdian yang tulus dan iklas sesuai dengan norma-norma yang terkandung pada Pancasila, Sapta Marga, Tri Brata dan Panca Prasetya Korpri yang menjadi acuan dalam kedinasan masing-masing Institusi.
"Outcome dari penerapan norma tersebut yaitu terciptanya harmonisasi antar Institusi dalam melaksanakan tugas sehari-hari dalam menjaga stabilitas keamanan nasional," kata Ade Permana.
Seperti yang kita telah laksanakan pada beberapa waktu lalu, Koarmabar ikut serta dalam mensukseskan acara KTT OKI ke-5 tahun 2016 yang diselenggarakan di Jakarta. Kesuksesan dan kelancaran kegiatan tentu menjadi tolak ukur dan catatan bagi negara peserta yang hadir akan situasi keamanan dan politik bangsa yang kondusif.
Disamping itu, kepercayaan negara-negara luar terhadap bangsa ini akan semakin tinggi sehingga hal tersebut akan mempengaruhi bergaining position Indonesia di kancah internasional di masa-masa yang akan datang.
Disamping keberhasilan tersebut, terdapat beberapa hal negatif yang masih terjadi di lingkungan TNI Angkatan Laut khususnya Koarmabar. Pelanggaran Narkoba yang masih ditemukan merupakan tantangan bagi Kasatker dalam membina prajuritnya, seiring dengan kebijakan Pemimpin TNI Angkata Laut tentang Narkoba yang tidak dapat ditolerir.
Potensi timbulnya gesekan dengan instansi samping harus dihindari, peran pembinaan yang intens dan memberikan kegiatan yang positif merupakan bentuk upaya pencegahan terhadap hal-hal yang merugikan nama baik Koarmabar. Reward dan punishment agar selalu diterapkan di lingkungan kerja dalam menggali potensi prajurit Koarmabar untuk berprestasi.
Pada akhir amanatnya, Pangarmabar Laksamana Muda TNI A Taufiq R, menyampaikan penekanan untuk dipedomani seluruh prajurit jajaran Koarmabar yaitu: Laksanakan setiap tugas dengan sebaik-baiknya, yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat menjadi sebuah prestasi serta nilai ibadah bagi kita sekalian.
Pegang teguh Pancasila, Sapta Marga dan Trisila TNI Angkatan Laut dalam setiap pelaksanaan tugas yang diemban dalam kedinasan serta amalkan dalam kehidupan sehari-hari; Bangun kerja sama yang baik antar TNI/Polri dan Pemerintah Daerah serta masyarakat secara proporsional, harmonis dan produktif dengan mengutamakan musyawarah dan gotong royong dalam rangka penguatan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Jaga kesiapsiagaan satuan dengan berlatih dan terus berlatih, karena tugas kedepan akan semakin tidak ringan dihadapkan kepada kecenderungan perkembangan lingkungan yang bergerak dinamis," sambungnya. (jo-17)
Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Tidak ada komentar: