Kalau Kemacetan Makin Parah, DKI Terapkan Sistem Ganjil Genap
Uji coba penghapusan 3 in 1 di Jakarta. |
Hal itu disampaikan Ahok di Jakarta, Selasa (5/4) menyusul uji coba penghapusan 3 in 1 yang mulai berlaku sejak hari ini.
"Uji coba penghapusan 3 in 1 ini akan dilakukan selama satu pekan. Kemudian akan langsung dilakukan evaluasi sebelum ditentukan kebijakan selanjutnya. Kalau kemacetan tambah parah akan kami terapkan sistem ganjil genap, sambil nunggu ERP (electronic road pricing)," kata Ahok.
PT Transjakarta sendiri telah mengoperasikan sebanyak 20 bus untuk menunjang uji coba penghapusan 3 in 1.
Hal senada disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Menurutnya, penghapusan zona 3 in 1 tidak perlu menunggu pembangunan ERP rampung. Sebab, pemberlakuan 3 in 1 menurutnya lebih banyak menimbulkan masalah dibanding manfaat yang didapat.
Untuk mengatasi kemacetan selama uji coba, Pemprov DKI Jakarta akan memperbanyak bus Transjakarta. Diharapkan, masyarakat berpindah ke moda transportasi publik.
"Kita tengah mengkaji penerapkan sistem ganjil genap sebagai pengganti sebelum ERP rampung. Penerapan ganjil genap juga telah disetujui Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama saat rapat pimpinan, Senin (4/4) kemarin," kata Djarot. (jo-3)
Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Tidak ada komentar: