Operasi Pekat di Terminal Kampung Rambutan, Tiga Orang Diamankan
Pemeriksaan urine |
Ketiga orang yang diamankan adalah Syamsul (sopir bus Langsung Jaya), Maman Suparjo (petugas line terminal Kampung rambutan) dan Minal Adrian (pengamen) positif menggunakan ganja.
"Dari 158 orang yang diperiksa, ada tiga orang yang hasilnya positif. Maman dan Syamsul positif anmphetamin sementara Minal Adrian positif ganja," ujar Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes John Turman Pandjaitan di Terminal kampung Rambutan Jakarta, Kamis (19/5).
Mantan Dirserse Polda Sumatera Utara melanjutkan pihaknya masih mendalami temuan tersebut, karena kedua orang yang diamankan mengaku mengonsumsi obat batuk. Keduanya akan dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur untuk dilakukan pengecekan urine demi memastikan hasil yang didapat.
"Ada beberapa hal yang membuat orang positif, di antaranya kalau rekan-rekan ada yang minum obat batuk bisa (positif), karena di dalam obat batuk ada kandungan dextro di dalamnya," ujarnya.
Terkait penanganan Minal Adrian yang diamankan karena positif ganja, John menuturkan pihaknya akan melakukan proses rehabilitasi terhadap yang bersangkutan. Minal juga diketahui bukan kru bus atau pengamen melainkan dia penumpang yang ada disini.
"Kecuali satu orang yang positif ganja, itu tidak ada obat-obatan lain. Selanjutnya yang bersangkutan akan kita laksanakan rehabilitasi," katanya.
Saat disinggung mengenai hasil yang didapat, John menyambut baik karena hanya ada tiga orang yang dinyatakan positif. "Ini indikator bahwa masyarakat kita masih anti-terhadap narkoba. Mudah-mudahan ini dapat ditiru dimana-mana," paparnya.
John menjelaskan sebanyak 310 petugas gabungan yang terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI, menggelar Operasi Pekat di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.
Ditambahkan, pihaknya juga akan melakukan operasi pekat di Transjakarta dalam Minggu depan ini. "Terminal lainnya akan menyusul, untuk lakukan operasi minggu depan kita akan ke transjakarta. Tujuannya mendekati bulan sucri Ramadhan sekaligus persiapan Lebaran, tentunya tak ingin ada kecelakan akibat sopir mengkonsumsi narkoba," tandasnya.
Operasi ini memang sangat mengejutkan bagi sopir, kernet bahkan penumpang bus. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran dalam operasi berantas narkoba (bersinar) 2016. Bahkan seorang bocah perempuan langsung menangis histeris. Pasalnya, orangtuanya yang kala itu tengah duduk-duduk juga ikut dicomot juga. Cuma mau diperiksa saja ya dik, cuma sebentar. Sudah jangan nangis, teriak seorang petugas menenangkan si anak.
Bahkan para sopir sempat protes karena akan menjalankan tugasnya malah disuruh memeriksa urinenya. "Kasihan pak penumpang sudah banyak, kita mau jalan malah disuruh periksa. Apalagi saat pemeriksaan antri panjang. Seharusnya petugas memperbanyak jumlah petugas kesehatan agar pemeriksaan tes urine berjalan cepat dan lancar," sarannya. (amin)
Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Tidak ada komentar: