Obama Dikritik Tak Berbuat Cukup untuk Lindungi Negaranya
Omar Mateen |
Saat teroris melakukan penyerangan pada masa jabatan kepresidenannya, Obama bereaksi biasa saja dan tanpa emosi, bahkan saat kritikus seperti Donald Trump menyerangnya.
Obama disebut biasanya hanya menawarkan doa untuk para korban dan keluarga mereka dan memperingatkan akan memburu teroris dimanapun mereka berada, Presiden sering membuat titik bahwa terorisme dalam beberapa bentuk merupakan kenyataan yang tak terelakkan dari kehidupan modern.
"Saya sudah katakan sebelumnya, ini pelaku tunggal atau sel kecil teroris yang sangat sulit untuk mendeteksi dan sangat sulit untuk mencegah. Tapi di pemerintah kita ... kita melakukan segalanya dalam kekuasaan kami untuk menghentikan jenis serangan," kata Obama, Selasa.
Tapi respon ini telah menciptakan lawan-lawannya mengeksploitasi. Saat berpidato di Orlando, Kamis, dia tidak akan mengambil pengeras suara dan berdiri di reruntuhan klub LGBT, tempat dimana Omar Mateen, yang teroris, melepaskan tembakan dan menewaskan 49 orang, sebagaimana dilakukan George W Bush ketika mengunjungi reruntuhan World Trade Center.
Sebaliknya, seperti dikutip CNN, pejabat Gedung Putih mengatakan, Presiden akan berbagi kesedihan keluarga korban atas nama bangsa, seperti yang telah dilakukan berkali-kali setelah penembakan massal di seluruh kepresidenannya.
Omar Mateen, pria berusia 29 tahun, yang menembak mati 49 orang di kelab malam gay di Orlando, Florida, AS, sebelumnya disebut-sebut adalah pengunjung rutin di kelab tersebut. Banyak saksi mata mengenal Mateen. Mereka terlibat lansung dalam pembicaraan atau sekadar menyapa. Di luar itu, ada pula yang mengenal karakter, sifat, atau ciri fisik lainnya.
Namun, kebanyakan hanya mengenal sekilas, seperti sorot mata dan bentuk wajahnya, tetapi tidak mengenal namanya. Ada yang melihatnya pernah mabuk di bar di kelab malam gay itu. Mateen juga muncul dalam aplikasi kencan gay, sebuah aplikasi khusus untuk kelompok gay yang melakukan kencan online atau dalam jaringan (daring), seperti diberitakan The Telegraph, Selasa (14/6/2016).
Menurut para saksi mata, sebelum serangan pada Minggu (12/6/2016) pukul 02.00 dini hari waktu di Orlando, Mateen mengunjungi kelab malam gay Pulse di Orlando. (jo-4)
Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Tidak ada komentar: