Kehadiran Komandan sebagai Solusi Bukan Beban
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Markas Kostrad Cilodong, Jawa Barat. |
“Itulah pemimpin sebagai Komandan. Jadi tidak mudah menjadi pemimpin, apalagi menjadi guru atau pelatih. Jadikan kehadiran Komandan sebagai solusi bukan beban,” kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, saat memberikan pengarahan kepada 1.156 peserta Apel Komandan Satuan (AKS) TNI tahun 2017 di Markas Divisi Infanteri-1/Kostrad Cilodong, Jawa Barat, Rabu malam (25/1/2017).
“Komandan harus berani menegakkan aturan tanpa diskriminasi, satu kata dengan perbuatan, menjadi contoh tauladan sehingga menginspirasi anak buahnya, jangan membuat kebijakan yang merugikan prajurit dan keluarganya,” tegas Panglima TNI.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa, TNI membutuhkan pemimpin handal yang mampu membaca jaman, memiliki niat berbuat yang terbaik, berpikir cerdas, mempunyai ambisi sesuai kemampuan serta menyiapkan kader akuntabilitas dan mempunyai kemampuan media management” jelasnya.
“Ingat profesi prajurit itu mulia. Prajurit yang bermartabat mempunyai dedikasi tinggi terhadap profesi, prajurit harus rendah hati, tidak arogan serta mencintai rakyat, jadi harus bangga dengan profesi dan satuannya,” kata Panglima TNI.
Menurut Panglima TNI, pemimpin yang luar biasa harus bisa memanfaatkan peluang dengan baik. Bila tidak memanfaatkan peluang adalah sial, punya peluang tidak dimanfaatkan adalah bodoh.
“Saya yakin para Komandan Satuan adalah pemimpin yang luar biasa, kerja keras tidak cukup, harus berpikir lebih banyak dan memiliki komitmen serta tulus ikhlas dalam menyelesaikan tugasmu, walaupun tidak menjadi yang terbaik akan tetapi selesaikan dengan akhir yang baik dan membanggakan,” jelasnya.
Dalam pengarahannya Panglima TNI juga menyampaikan tentang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurutnya, persaingan ekonomi terus terjadi dalam tatanan kehidupan masyarakat, sehingga melahirkan krisis ekonomi yang menjadi pemicu terjadinya kompetisi global dan terjadi secara ketat yang cenderung tidak sehat.
“Hal ini mengakibatkan krisis ekonomi dan kompetisi global, yakni dengan meningkatnya tingkat kejahatan dan yang paling penting adalah hancurnya tatanan masyarakat, serta krisis ekonomi pasti menyebabkan depresi ekonomi, dan krisis ekonomi akan sebanding dengan meningkatnya kejahatan dan konflik,” tuturnya.
Menyinggung perkembangan Proxy War di Indonesia, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dengan tegas menyatakan bahwa, Indonesia saat ini sudah menjadi rebutan negara lain, karena kaya akan energi dan sumber daya alam yang menjadi salah satu negara ekuator di dunia. “Indonesia sebagai negara ekuator dan sangat kaya akan energi dan sumber daya alam adalah warning yang patut menjadi kekhawatiran bangsa Indonesia dimasa yang akan datang,” ucapnya.
Apel Komandan Satuan (AKS) TNI tahun 2017 dengan tema “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional dan Dicintai Rakyat Siap Melaksanakan Tugas Pokok” diikuti oleh 1.156 orang terdiri dari para Komandan Batalyon, Komandan KRI dan Komandan Skadron Udara serta Komandan Satuan Operasional yang setingkat di tiap-tiap Angkatan sampai dengan Pangkotama Bin/Ops dan Satuan Kerja (Satker), meliputi Pimpinan : Panglima TNI dan Kas Angkatan sebanyak 4 orang; Mabes TNI sebanyak 57 orang; TNI AD : para Danyon s.d Pangkotama sebanyak 641 orang; TNI AL : para Komandan KRI s.d. Pangarmada, para Komandan Yon Marinir s.d. Komandan Kormar 323 orang; TNI AU : para Komandan Skadron s.d. Pangkoops sebanyak 119 orang, peninjau dan moderator 12 orang.
Dari Tema tersebut diharapkan dapat mengembangkan ketauladanan prajurit TNI dengan berpegang teguh kepada nilai-nilai dasar prajurit dan jati diri TNI sebagai Tentara rakyat, Tentara pejuang dan Tentara Nasional yang professional dengan menjadikan setiap prajurit TNI yang kuat dan hebat siap melaksanakan tugas pokok dimanapun, kapanpun pada situasi apapun.
Kegiatan Apel Komandan Satuan TNI tahun 2017 diawali dengan olahraga bersama, menyaksikan demo getling kaliber 7,62 mm, kegiatan How To Figh (HTF) meliputi; menyamar (sebelum start), menembak senapan dan pistol, melintasi jembatan tali dua dan melintasi jembatan tali tiga, renang taktis, dayung, penyebrangan basah, sumpit, jaring pendarat, lempar pisau dan kapak (Lempika) dan dilanjutkan melaksanakan renungan malam.
Turut mendampingi Panglima TNI yaitu Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi dan Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. (jo-17)
Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya
Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini
Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya
Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya
Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Bengkulu yang Sedang Bersinar, Cek hotel dan baca ulasannya
Tidak ada komentar: