Siapa Pembangun Piramida Mesir Kini Terungkap, Buku Harian Ini Menyingkapnya
Ilustrasi |
Selama bertahun-tahun, para peneliti mengajukan sejumlah teori mengenai bagaimana firaun merekayasa struktur monumental, yang tetap tertinggi di bumi sampai abad pertengahan.
Seperti dikutip Newsweek.com, hari ini, para ahli menyebut bahwa batu-batu dari ruang piramida diangkut dari tempat sejauh Luxor, lebih dari 500 mil ke selatan Giza, lokasi Piramida Agung, namun tidak pernah disepakati bagaimana mereka sampai di sana.
Namun, buku harian seorang pengawas, yang ditemukan di pelabuhan Wadi al-Jafr, muncul untuk menjawab pertanyaan lama tersebut, dan memberi petunjuk bahwa orang-orang Mesir kuno memanfaatkan kekuatan Sungai Nil untuk mengangkut blok batu raksasa.
Menurut sebuah dokumenter baru Inggris Egypt’s Great Pyramid: The New Evidence, yang disiarkan di Channel 4 Inggris pada hari Minggu (24/9/2017), Piramida Agung, yang juga dikenal sebagai Piramida Khufu, dibangun dengan menggunakan sistem perairan yang rumit yang memungkinkan ribuan pekerja untuk menarik batu-batu besar, dari atas kapal, ke tempatnya dengan tali.
Hotel Paling Romantis. Berapa Sih Tarifnya!! Hemat 25% untuk Setiap Hotel Tempat Anda Menginap & Baca Ulasannya
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Medan
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Palembang
Sesuai buku harian papirus pengawas, yang dikenal sebagai Merer, para arkeolog menemukan sebuah perahu dan sebuah sistem pengairan. Teks kuno menggambarkan bagaimana tim Merer menggali kanal besar untuk menyalurkan air sungai Nil ke piramida.
Arkeolog Mark Lehner, yang telah mengabdikan karirnya untuk mengungkap siapa yang membangun piramida, menjelaskan bagaimana timnya menemukan jalan air yang tersembunyi di bawah dataran tinggi Giza. Dipercaya bahwa batu yang masuk ke piramida dikirim ke daerah ini.
Para ahli juga membuat penemuan baru tentang pembuatan perahu di peradaban perunggu. Dengan mengembalikan papan kayu dari perahu upacara, dan kemudian memindai mereka dengan laser 3D, mereka para arkeolog bisa mengetahui bagaimana mereka pertama kali berkumpul.
Sebuah tim arkeolog yang terpisah saat ini sedang berupaya membuat peta internal Piramid Agung di Giza menggunakan teknologi laser. Kelompok tersebut, dari proyek ScanPyramids, telah mengumumkan penemuan serangkaian void di piramida yang mereka yakini sebagai ruang tersembunyi.(jo-4)
Tidak ada komentar: