Ribuan Orang Sambut Meriah Kedatangan Anggota DPR Evita Nursanty di Grobogan
Anggota DPR RI Dr Evita Nursanty, MSc saat memberikan ceramah di Desa Bandungsari, Ngaringan, Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2017). |
Sejumlah atraksi khusus dipertunjukkan warga secara swadaya sebagai ekspesi kebahagiaan mereka menyambut kedatangan wakil rakyat dari PDI Perjuangan yang terpilih mewakili dapil Jateng III meliputi daerah Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati.
Sebelum tiba di lokasi acara yang berlangsung di Balai Desa Bandungsari, Evita sempat diarak pasukan marchingband Desa Bandungsari. Kemudian, begitu sampai di lokasi, Evita langsung disambut penari gambyong yang dibawakan SDN 04 Bandungsari. Sambutan hangat juga diberikan dari grup karawitan Karang Taruna Eka Bhakti Desa Bandungsari.
Bahkan, pentas wayang kulit singkat dengan menampilkan dalang cilik dari Desa Bandungsari Ahmad Cannavaro Heriyanto. Dalang cilik Cannavaro masih berusia 8 tahun dan saat ini masih duduk kelas III di SDN 02 Bandungsari.
Dr Evita Nursanty, MSc bersama warga berfoto bersama. |
”Kami mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Desa Bandungsari untuk kegiatan reses anggota DPR RI. Oleh sebab itu, kami berupaya memberikan sambutan meriah sebagai bentuk apresiasi,” kata Kades Bandungsari Ledy Heriyanto.
Hotel Paling Romantis. Berapa Sih Tarifnya!! Hemat 25% untuk Setiap Hotel Tempat Anda Menginap & Baca Ulasannya
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Medan
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Palembang
Menurutnya, antusias masyarakatnya untuk hadir dalam acara reses anggota DPR RI juga diluar perkiraan. Semula, undangannya ditarget hanya 1.000 orang. Namun, pada saat acara, masyarakat yang hadir lebih dari 1.200 orang.
Sementara itu, Evita Nursanty menyampaikan terima kasih atas sambutan masyarakat yang menurutnya sangat luar biasa. Hal itu juga menunjukkan semangat masyarakat untuk menjadi benteng terdepan dalam mendukung Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Evita, radikalisme merupakan penyimpangan terhadap keagamaan, penyimpangan terhadap kemanusiaan, penyimpangan terhadap persatuan dan kesatuan Indonesia, penyimpangan terhadap demokrasi, dan penyimpangan terhadap keadilan sosial.
“Dan saya percaya bahwa Pancasila merupakan senjata yang paling ampuh untuk menghadapi radikalisme. Saatnya kita bersatu melawan terorisme dan radikalisme. Kita jangan takut tapi harus selalu waspada terhadap bahaya,” tegasnya.
Evita juga meminta masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial. Caranya, tidak ikut-ikutan menyebarkan berita hoax atau bohong melalui media sosial. "Media sosial harus kita manfaatkan secara positif untuk membangun, bukan untuk memprovokasi, adu-domba dan merusak tatanan kehidupan kebangsaan kita yang dibangun para founding fathers," sambung Evita Nursanty. (jo-2)
Tidak ada komentar: