Gubernur Anies: 1,7 Juta Vaksin atasi Difteri akan Kita Beli Sendiri
Menkes Nila Moeloek dan Gubernur DKI Anies Baswedan |
Menurut Anies, kegiatan ini merupakan respon atas munculnya penyakit Difteri yang berkembang relatif cepat di beberapa tempat akhir-akhir ini. Anies sendiri menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI yang telah merespon dengan cepat dengan menggelar imunisasi.
"Hari ini kami memulai untuk melaksanakan di wilayah Jakarta Barat dan Utara," ujarnya.
Difteri umumnya menimpa anak usia lima hingga 15 tahun, lalu ada sepertiga terjadi pada kelompok di bawah usia lima tahun, 16 persen terjadi pada anak anak di atas usia 15 tahun.
"Sebagai tindaklanjut, Pemprov DKI akan melakukan evaluasi secara menyeluruh," jelasnya.
Ia menuturkan, kegiatan ini diprioritaskan di dua lokasi yakni Jakarta Barat dan Utara dengan total sasaran usia 1-19 tahun serta target yang dicapai sebanyak 1,2 juta jiwa.
Anies Baswedan mengatakan, untuk menghadapi merebaknya wabah penyakit difteri, Jakarta membutuhkan 2,9 juta vaksin.
"Kita dapat bantuan dari Kementerian Kesehatan sebanyak 1,2 juta vaksin. Padahal kebutuhan kita sebanyak 2,9 juta vaksin," ujar Anies.
Hotel Paling Romantis. Berapa Sih Tarifnya!! Hemat 25% untuk Setiap Hotel Tempat Anda Menginap & Baca Ulasannya
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Medan
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Palembang
Bantuan vaksin dari pemerintah pusat tersebut akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan vaksin di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Untuk menutupi kekurangan vaksin tersebut, lanjut Anies, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengusahakan pembelian secara mandiri.
"Sisianya ada 1,7 juta vaksin akan kita beli sendiri. Kita akan carikan danannya dan ini penting untuk bisa mendapatkan vaksin sisanya. Masih ada kekurangan Rp 70 milar. Kita akan usahakan dananya," kata Anies.
Sementara itu, Menkes Nila Moeloek menyampaikan terima kasih kepada jajaran Pemprov DKI Jakarta yang telah mendukung pelaksanaan ORI Difteri di Ibukota.
"Imunisasi merupakan langkah preventif guna mencegah penyebaran penyakit," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan, kekurangan vaksin difteri DKI akan kembali dicukupi Kemenkes RI pada 2018.
"Tadi dari Kemenkes kita dijanjikan untuk tahun depan. Kebetulan anak SD kan baru selesai BIAS (bulan imunisasi anak sekolah)," ujar Koesmedi.
Ia mengatakan, biaya pengadaan vaksin tersebut sepenuhnya akan ditanggung Kemenkes RI. "Kita baru mulai untuk anak SD bulan Januari (2018) nanti, itu dana Kemenkes semua," kata dia. (jo-3)
Tidak ada komentar: