Kapolri: Polisi Nyalon Pilkada Sebaiknya Mundur Saat Sosialisasi Pertengahan Januari
Jenderal Pol Tito Karnavian |
Setidaknya ada tiga jenderal aktif yang berniat ikut Pilkada 2018 yaitu Kako Brimob Irjen Murad Ismail untuk pilkada Maluku, mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan untuk Pilgub Jawa Barat dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin di Pilgub Kaltim.
Sedangkan dari TNI, ada nama Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi Maluku Utara akan bertarung di Pilgub Sumatera Utara.
Menurut Tito, di Jakarta, Jumat (29/12/2017), dirinya tentu tak bisa menghalangi hak politik untuk ikut pilkada. Namun idealnya anggota tersebut mengundurkan diri setelah pasangan calon kepala daerah telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Februari 2018.
"Silakan anggota yang ingin berkompetisi dalam politik praktis, silakan. Namun saat sudah penetapan wajib mundur karena akan berkompetisi dan sudah harus menjadi sipil biasa," ujar Tito.
Hotel Paling Romantis. Berapa Sih Tarifnya!! Hemat 25% untuk Setiap Hotel Tempat Anda Menginap & Baca Ulasannya
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Medan
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Palembang
Meski begitu, kata Tito, dirinya tak bisa memaksakan kehendak agar anggotanya mengundurkan diri sebelum penetapan pasangan calon.
Namun, menurut dia, akan lebih baik jika anggota tersebut melepas atribut sebagai anggota Polri pada saat melakukan sosialisasi sebagai bakal calon kepala daerah.
"Sosialisasi pertengahan Januari, ketika sosialisasi mengundurkan diri, itu akan lebih gentle, lebih firm," kata Tito.
Tito tak meragukan kapasitas anggotanya yang akan mencalonkan diri sebagai kepala daerah, dan dia mendukung anggotanya jika memilliki hasrat berpolitik dan meninggalkan institusi Polri. (jo-5)
Tidak ada komentar: