Berangkat Rabu, Presiden Jokowi Melawat ke Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh dan Pakistan
Armanatha C Nasir |
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Armanatha C Nasir mengatakan, selain fokus pada kerja sama ekonomi, kunjungan Presiden Jokowi juga akan membawa Diplomasi Kemanusiaan ke Bangladesh dan Diplomasi Perdamaian ke Afghanistan.
Fokus kerja sama ekonomi dan perdagangan akan dilakukan dalam kunjungan ke Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh. Sedangkan di India, Presiden akan menghadiri perayaan hubungan 25 tahun ASEAN-India sekaligus menjadi Guest of Honour dalam perayaan India Republic Day.
Untuk Diplomasi Kemanusiaan akan dilakukan Presiden dalam kunjungan ke Bangladesh, dan Diplomasi Perdamaian dilakukan dalam kunjungan ke Afghanistan.
“Kunjungan ini juga akan mengangkat isu Diplomasi Kemanusiaan dan Diplomasi Perdamaian khususnya terkait dengan rencana kunjungan Presiden Jokowi mengunjungi penampungan pengungsi di Cox’s Bazar di Bangladesh dan rencana kunjungan Presiden ke Afghanistan,” kata Arrmanatha dalam keterangan pers di ruang Palapa, Kemenlu, Jakarta, akhir pekan lalu.
Dalam lawatan kali ini, Presiden Jokowi dijadwalkan akan berada di Kolombo, Sri Lanka, pada Rabu (24/1). Selanjutnya, menuju New Delhi, India, untuk menghadiri perayaan hubungan 25 tahun ASEAN-India sekaligus menjadi Guest of Honour dalam perayaan India Republic Day.
Dari India, Presiden dan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Islamabad, Pakistan, pada Sabtu (26/1) untuk kunjungan resmi pada Minggu (27/1). Selanjutnya, Senin (28/1), Presiden Jokowi akan berada di Dhaka, Bangladesh, dan dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Cox’s Bazar tempat penampungan pengungsi dari Rakhine State.
“Rangkaian kunjungan kerja Presiden ke Asia Selatan dan Tengah akan ditutup dengan kunjungan kenegaraan ke Kabul, Afghanistan pada (29/1),” ungkap Armanatha.
Visi Polugri 2018
Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha C. Nasir menjelaskan, kunjungan ini juga menjadi bagian dari visi Politik Luar Ngeri (Polugri) 2018 terkait dengan upaya mengembangkan kawasan Indo-Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera. “Kunjungan ini merupakan upaya untuk mendukung upaya tersebut,” imbuhnya.
Sementara Ferdy Nico Yohannes Piay menambahkan, fokus kunjungan Presiden adalah membuka kesempatan atau peluang-peluang pasar baru di negara-negara Asia Selatan, khususnya seperti Sri Lanka, Pakistan, dan Bangladesh.
“Surplus perdagangan Indonesia dengan India cukup besar. Indonesia juga mengalami surplus dengan tiga negara lainnya walaupun masih kecil. Sehingga relatif perdagangan kita masih bisa diperkuat,” jelas Ferdy.
Khusus untuk India, karena tema utamanya lebih banyak tentang ASEAN-India, kegiatan Presiden lainnya menurut rencana adalah menghadiri India Business Forum.
Pada perayaan India Republic Day, 10 kepala negara ASEAN diundang untuk menjadi Guests of Honour. Hal ini merupakan menjadi pertama kalinya dimana para kepala negara ASEAN menjadi Guests of Honourdalam rangka Republic Day.
Sementara pada kunjungan Presiden Jokowi ke Bangladesh, menurut Ferdy, Indonesia ingin mendorong diplomasi kemanusiaan dan diplomasi perdamaian. Ia mengingatkan, Indonesia sangat berperan dalam upaya mengatasi dan memberikan solusi atas masalah pengungsi dari Rakhine State.
“Menurut rencana sekiranya situasi dan kondisi memungkinkan, telah diagendakan dan akan diupayakan agar Presiden dapat melakukan kunjungan ke kamp pengungsi untuk melihat langsung keadaannya,” kata Ferdy. (jo-2)
Baca hotel terbaik di Paris, tulis komentarmu
Bandingkan harga hotel dan reviewnya di New York City
Baca review rental liburan di seluruh dunia
Ada apa di London? Cari hotel termurah dan nyaman disana!
Tidak ada komentar: