BPBD Provinsi DKI: Dua Bangunan Rusak Akibat Gempa
BPBD DKI Jakarta |
Informasi yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga sore ini, dua bangunan itu adalah satu rumah warga bernama Muksin di Gang Kantin RT 02/10 Lenteng Agung, Jakarta Selatan serta plafon marmer Gedung KKP dan Bareskrim Mabes Polri di Jalan Ridwan Rais Jakarta Pusat.
Kepala BPBD DKI Jakarta Jupan Royter sendiri berharap tidak ada laporan baru mengenai dampak dari gempa tersebut.
Menurut Jupan, gempa yang mengguncang Jakarta siang tadi juga menyebabkan satu orang terluka, yakni Yohan,34, yang tertimpa reruntuhan tembok belakang rumahnya di Lenteng Agung itu.
Sementara reruntuhan bangunan di Gedung KKP dan Bareskrim Mabes Polri menimpa sebuah mobil di lantai dasar. Total kerugian akibat gempa ditaksir mencapai Rp 10 juta.
Baca hotel terbaik di Paris, tulis komentarmu
Bandingkan harga hotel dan reviewnya di New York City
Baca review rental liburan di seluruh dunia
Ada apa di London? Cari hotel termurah dan nyaman disana!
"Kita masih melakukan pendataan di lapangan," ucap Jupan.
Terkait rumah ambruk milik Muksin di Lenteng Agung, Ketua RW 02 Lenteng Agung Supriyatna mengatakan, peristiwa ambruknya rumah korban terjadi sekitar pukul 13.50 atau tak lama setelah gempa mengguncang Jakarta. Tembok yang ambruk merupakan bagian belakang rumah milik Muksin.
"Tadi kan ada gempa, nggak lama temboknya ambruk. Mungkin karena sudah rapuh juga," ujarnya.
Kaki kanan Yohan yang adalah anak korban terluka dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Zahira, Jagakarsa.
"Tembok yang ambruk memiliki lebar 2,5 meter dan panjang 3 meter. Saat kejadian anak korban lagi duduk di bawahnya," ungkapnya.
Sebelumnya pihak BMKG mengabarkan gempa tektonik 6,1 SR mengguncang Kabupaten Cilangkahan namun tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini terjadi dengan koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Provinsi Banten pada kedalaman 61 km.
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, II SIG-BMKG (IV-V MMI).
Gempabumi selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia. (jo-5)
Tidak ada komentar: