Korban Selamat Sebut Video yang Beredar Bukan Kapal KM Sinar Bangun
Korban selamat kapal tenggelam KM Sinar Bangun yang dirawat di Puskesmas Galungan Simarmata, Simanindo, Samosir. |
Hal itu diklarifikasi oleh salah seorang penumpang selamat, RikoSahputra saat ditemui Jakarta Observer di Puskesmas Galungan Simarmata, Simanindo, Samosir, Selasa (19/6/2018).
“Saya sudah lihat videonya tapi sepertinya bukan kapal yang tenggelam itu. Saya ingat waktu kapal terbalik tidak selama itu mengapung. Kejadian sebenarnya paling lama 3 menit saat terbalik dia sudah tenggelam,” kata Riko.
Sebelum kapal tenggelam, sambung Toni, kapal sempat berhenti sebentar sebelum kemudian kapal oleng ke kanan, lalu kemudian dengan cepat terbalik atau tertelungkp dan tenggelam. Diapun tidak tahu apakah saat itu ada kejadian rantai kemudi yang putus.
“Saya tidak tahu soal itu, tapi kapal sempat berhenti sebentar, lalu oleng ke kanan, kemudian tidak lama langsung terbalik. Waktu tertelungkup itu hanya sekitar 3 menit kapal langsung tenggelam,” ucap Riko lagi.
Ketika ditanya mengenai pelampung, Riko menyebut saat naik kapal memang mereka tidak diberikan pelampung, meskipun dia tahu pelampung ada di bagian dek bawah.
“Saat kapal tertelungkup itu, semua penumpang tidak memperoleh pelampung sama sekali. Sebelumnya saya lihat pelampung ada di bawah, tapi saat kapal terbalik kami tidak dibagi, karena memang sudah tidak sempat lagi,” sambung Riko.
Riko juga menyebut, KM Sinar Bangun 3 membawa lebih dari 60 sepeda motor. Kapal penumpang terbuat dari kayu itu juga dipenuhi penumpang yang baru saja pulang dari berlibur di Samosir.
“Kereta (sepeda motor-Red) lebih 60, dan dari luar keliling kapal sampai ke dalam-dalam terisi kereta,” kata Riko . (jabs/hsrt)
Tidak ada komentar: