Negara Asing Juga Kecam Kapten Kapal yang Tinggalkan Korban KM Sinar Bangun
Sejumlah wisman asal Swiss di Samosir, Jumat (21/6/2018). |
Kepada jakartaobserver.com, Jumat (21/6/2018) pagi tadi, salah seorang warga Swiss dalam rombongan itu, Daniel, mengetahui peristiwa ini dari televisi, dan seketika itu mereka memutuskan untuk berangkat ke Samosir.
"Kami sedih karena banyak korban jiwa yang tidak tertolong. Ini suatu kelalaian, seharusnya semua pihak tidak membiarkan hal itu terjadi," kata Daniel.
Daniel juga mengecam tindakan kapten kapal baik itu KM Sinar Bangun (inisiai TS yang sudah ditahan di Polres Samosir-Red) maupun kapten KMP Sumut II yang tega meninggalkan para korban. Seharusnya, kata dia, kapten kapal harus bertanggung jawab dalam menolong korban sebab dia punya tugas dan tanggung jawab karena disumpah.
"Tapi disini saya melihat kaptennya membiarkan itu terjadi," kata dia.
Secara khusus dia menyoroti mengenai kapten KMP Sumut II yang melintas saat kapal KM Sinar Bangun tenggelam, dengan meninggalkan para korban yang masih hidup meminta tolong tapi sang kapten memilih untuk mengantarkan penumpangnya.
Daniel bersama rombongannya pun akan meminta umat Katolik seluruh dunia untuk mendoakan para korban yang masih dinyatakan hilang supaya cepat ditemukan. (jabs/hsrt/kirman)
Tidak ada komentar: