Panglima TNI: Banyak Orang Muda Terpapar Radikalisme Melalui Medsos dan Pertemuan Tertutup
Safari Ramadan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Bandar lampung, Senin (4/6/2018). |
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SIP di hadapan sekitar 2.000 keluarga besar TNI-Polri, tokoh agama, alim ulama dan tokoh masyarakat pada acara buka puasa bersama dalam rangka Safari Ramadhan 1439 H Panglima TNI dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, di Korem 043/Garuda Hitam, Jalan Teuku Umar No 85 Bandar Lampung, Senin (4/6/2018).
Lebih lanjut Panglima TNI mengajak seluruh keluarga besar TNI-Polri, tokoh agama, alim ulama dan tokoh masyarakat bersatu padu menjaga NKRI yang begitu indah dan kaya raya, jangan sampai terpecah belah bahkan hancur seperti wilayah konflik di belahan dunia lain serta jangan terjebak pada pemahaman sempit yang justru bertentangan dengan perintah agama.
“Kita harus bahu membahu untuk memberikan pemahaman yang positif dan merangkul seluruh komponen bangsa serta mengambil tindakan preventif untuk mencegah radikalisme dan terorisme,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Di hadapan ribuan jamaah yang mengikuti acara buka puasa bersama tersebut, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh takut dan lengah terhadap paham radikalisme. “Paham radikalisme ada disekitar kita, untuk itu masyarakat luas, aparat TNI dan Polri serta tokoh masyarakat harus membendung paham tersebut yang dapat berujung pada anarkisme dan aksi-aksi terorisme,” jelasnya.
“Selain itu, diperlukan kepedulian para orang tua untuk mengawasi putra dan putrinya dari pengaruh radikalisme melalui media sosial, dimana saat ini sudah banyak generasi muda yang terpapar radikalisme melalui media sosial dan pertemuan-pertemuan tertutup,” tambahnya.
Disamping itu, Panglima TNI juga mengatakan bahwa Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) harus memiliki peran penting dalam mendeteksi dan mencegah adanya bibit-bibit radikalisme. “Babinsa dan Babinkamtibmas dalam menjalankan tugasnya harus berkoordinasi dan bekerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh komponen masyarakat lainnya dalam upaya membendung masuknya paham radikalisme,” ujarnya.
Di sisi lain, Panglima TNI mengingatkan bahwa dalam waktu dekat bangsa Indonesia akan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan penting, seperti Asian Games, Pilkada Serentak dan Pemilu 2019.
“Kesuksesan kegiatan tersebut sangat tergantung pada situasi keamanan nasional, dimana Asian Games selain menjadi pertaruhan nama baik Indonesia juga menjadi potensi ekonomi yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ucapnya.
“Marilah kita tunjukkan bersama, khususnya masyarakat Lampung siap mensukseskan berbagai even tersebut dengan menjaga keamanan dan mempersiapkan diri sebagai tuan rumah yang baik,” katanya.
Kegiatan buka puasa bersama di Korem 043/Garuda Hitam, diisi dengan kultum oleh Ketua MUI KH Ma’ruf Amin, dilanjutkan Sholat Maghrib, Isya dan Taraweh berjamaah serta pemberian santunan kepada Anak Yatim Piatu dan Warakawuri TNI-Polri.
Turut serta dalam acara tersebut, diantaranya Ketum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi, SE, MMDS, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, MDA, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI AM Putranto, SSos, Kapolda Lampung Irjen Pol Drs Suntana, MSi, Plt Gubernur Lampung Didik Suprayitno dan Kasdam II/SWJ Brigjen TNI Syafrial, psc, MTr (Han). (jo-17)
Tidak ada komentar: