Ribuan Pengunjung Padati Samosir Music International 2018 di Tuktuk Siadong
Suasana Samosir Music International 2018. |
Musisi Vicky Sianipar, turut hipnotis ribuan pengunjung di Samosir Music International 2018. Caranya, para bintang tamu itu diminta membawakan lagu daerah Batak. Salah satu lagu Batak yang dibawakan malam ini oleh Herman Delago dan kawan-kawan yang berjudul ‘Mardua Holong’ sukses membuat penonton bernyanyi bersama menikmati iringan band asal Austria ini.
Musisi internasional hadir dalam acara ini seperti Kanto asal Jepang, Herman Delago dan Nadine Beiler asal Austria. Ada juga musisi muda asal Indonesia yang lama berdomisili di Belanda, yaitu Bernadeta Astari. Mereka sangat antusias dengan tantangan di acara ini.
Penyanyi mancanegara Herman Delago tampil memukau di acara ini.
Hal tersebut disampaikan Project Manager Samosir Music International Henry Manik. Dijelaskan Henry, sejak awal para musisi ini memang diberitahu untuk membawakan lagu khas Batak.
"Dan setelah kita dengarkan contoh lagu Batak, ternyata mereka sangat antusias. Mereka pun menerima undangan tampil dengan membawakan lagu Batak. Kita juga bawakan alat musik khas Batak untuk mereka berlatih,” papar pria asli Samosir yang tinggal di Belanda.
Namun, para musisi mancanegara ini diberi kebebasan untuk menyesuaikan lagu daerah dengan gaya mereka sendiri. “Jadi membawakannya dengan genre apa, gaya seperti apa juga terserah mereka. Kita hanya mengarahkan mengenai pengucapan lagu dalam bahasa Batak."
Henry mencontohkan Nadine Beiler, penyanyi RnB asal Austria. “Nama Nadine sudah dikenal di Eropa. Kualitasnya tidak sembarangan. Dia sejak awal memang antusias membawakan lagu Batak. Karena lagu Batak memang banyak tantangannya,” paparnya.
Selain tantangan membawa lagu Batak, tingginya animo masyarakat juga membuat pengisi acara tertarik. Puluhan ribu orang tercatat memadati Open Stage Tuk Tuk Siandong, Samosir. Wisatawan mancanegara juga tampak hadir di lapangan tempat acara ini berlangsung.
Meski harus bernyanyi Batak, Nadine Beiler,Herman Delago, dan Kento, terlihat sangat enjoy. Mereka berkali-kali membuat penonton bergoyang, bahkan melompat lompat mengikuti tempo cepat dari pemusik. Herman Delago pun mengaku senang bisa tampil di Samosir.
"Saya sudah pernah tampil disini," ujarnya di tengah pengunjung .
Aksi malam itu ditutup dengan sangat sempurna oleh Viky Sianipar. Tampil dengan lagu-lagu Batak yang diaransemen secara modern, Viky mampu membakar semangat penonton. Disela-sela penampilannya, Viky menyampaikan pesan kepada penonton.
"Samosir luar biasa. Mudah-mudahan Samosir akan lebih maju lagi kedepannya," paparnya.
Di tempat terpisah Ir Julius Pasaribu salah satu anak rantau yang juga pengurus DPP Forum Bangso Batak Indonesia sengaja datang dari Jakarta dan sangat apresiasi perhelatan Samosir Music Internasional 2018 dan dapat meningkatkan kunjungan wisata di Samosir yang dijuluki Negeri Indah Kepingan Surga.
Lain halnya Direktur Utama BPODT Arie Prasetyo menilai event ini menjadi momentum yang baik untuk menaikkan pariwisata Danau Toba.
"Sepanjang acara berlangsung malam ini, saya berkesempatan melihat suasana event dari balik panggung utama, saya happy sekali karena penonton ramai dan antusias sekali. Saya rasa ini menjadi momentum yang sangat baik bagi pariwisata Danau Toba khususnya Samosir,” tutur Arie Prasetyo.
Arie juga mengajak masyarakat memberikan apresiasi kepada penyelenggara. Karena, mampu menghadirkan event internasional. (fsrt)
Tidak ada komentar: