Pemilu 2019, Polda Metro Jaya Antisipasi Terorisme Hingga Hoax
Irjen Pol Idham Azis |
"Kalau persiapan kita untuk pengerahan pasukan, sudah kita lakukan pelibatan personel juga sudah. Yang paling kita antisipasi adalah pertama menyangkut masalah terorisme, kedua masalah kejahatan-kejahatan yang bisa mengganggu situasi kamtibmas di Jakarta. Ketiga, karena sudah masuk masa kampanye, yang kita antisipasi kampanye hitam, hoax yang bisa membuat situasi masyarakat jadi terpecah," kata Kapolda di Mapolda Metro, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (24/9/2018).
Kapolda mengatakan Mabes Polri telah membentuk tim khusus dalam rangka mencegah penyebaran informasi hoax di tengah-tengah masyarakat. Dia mengatakan Polda Metro Jaya pun terlibat dalam tim tersebut. "Namun secara komprehensif Mabes Polri sudah membentuk yang namanya Satgas Nusantara. Kita juga bagian dari Satgas Nusantara. Untuk melakukan deteksi dini terhadap medsos yang mengarah kepada hoax maupun kampanye hitam," ujarnya.
Dalam pengamanan Pemilu 2019 ini, Kapolda menurunkan sebanyak 16 ribu personel. Pengamanan juga akan melibatkan TNI dan instansi lain. "2/3 dari kekuatan kita (pengamanan). Kurang lebih Polda Metro Jaya itu 16 ribuan bersama dengan teman-teman TNI. Itu juga tentu kita melihat situasi kalau nanti kekurangan kita lapor ke Mabes Polri. Mungkin nanti kita back up oleh pasukan cadangan dari Mabes Polri," tutur Kapolda.
Kapolda yakin pelaksanaan pengamanan Pemilu 2019 di Jakarta dapat berjalan dengan lancar. Menurut Kapolda, Jakarta mempunyai catatan baik terkait pengamanan pemilu saat Pilkada 2017 lalu.
"Bagaimana kita bisa mengelola dengan stakeholder yang lain dari jajaran Kodam Jaya, pemerintah daerah DKI, libmas dan seluruh stakholder yang lain bisa berjalan dengan aman dan tertib serta lancar. Pesta demokrasi yang kita lakukan ini... Pengamanan yang kita lakukan, toh sebenarnya sudah bisa kita lakukan waktu Pilkada DKI alhamdulillah aman dan terkendali," imbuhnya. (jo-5)
Tidak ada komentar: