Pembunuh Isteri dan Dua Anaknya di Samosir, Sempat Minum Racun sebelum Sayat Urat Nadi
Jajaran Polres Samosir memberikan keterangan kepada media. |
Tujuannya, untuk menguatkan alibi bahwa ada orang lain yang menghabisi keluarganya.
"Setelah melakukan pembunuhan terhadap isteri dan dua anaknya dengan balok kayu, dia minum racun gulma setelah sebelumnya mencecoki mulut isteri dan anaknya yang sudah tidak bernyawa dengan racun itu, agar tampak kalau mereka dibunuh orang lain. Sepertinya JS tahu persis kalau meminum jenis racun ini dia tidak akan mati, dan berharap setelah diselamatkan dia akan sadar dan terbebas dari tuduhan pembunuhan," kata Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Jonser Banjarnahor di Polres Samosir, Senin (29/10/2018).
Namun diduga setelah meminum racun, JS malah mengalamai panas diperut dan di badannya, sehingga dia pergi ke kamar mandi untuk mendinginkan tubuhnya.
"Kalau dilihat dari kondisi pelaku yang tewas tanpa menggunakan pakaian atau keadaan bugil kuat dugaan setelah meminum racun pelaku hanya mengalami panas di dalam perut, diduga karena panas tersebutlah pelaku membuka pakaiyannya dan pergi ke kamar mandi untuk mendinginkan badannya," kata jonser Banjarnahor.
Namun usai dari kamar mandi itulah pelaku berubah pikiran dan nekat melakukan bunuh diri dengan menyayat urat nadi tangan sebelah kirinya menggunakan pisau paragat yang biasa dia gunakan untuk menyadap pohon aren diduga karena kehabisan darah akhirnya JS meninggal.
Tapi sebelum meninggal JS sempat meminta tolong dan teriakan minta tolong JS didengar oleh tetangganya bermarga Sinaga. Mendengar ada teriakan minta tolong Sinaga buru-buru mendatangi asal suara minta tolong JS.
Melihat kondisi JS yang tergeletak di depan pintu kamar mandi berlumuran darah, Sinaga langsung memberitahukan kepada warga lainya dan diteruskan ke kepala desa. Selanjutnya kepala desa melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib.
Menurut AKP Jonser lagi, JSsendiri diketahui semasa hidup pengakuan warga, memang orangnya memiliki sifat tempramen dan sudah sering melakukan kekerasan terhadap istrinya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan sekeluarga ini terjadi pada 23 Oktober 2018 lalu di Desa Tambun, Sukkean, Kecamatan Onan Runggu, Samosir, Sumatera Utara (Sumut). Motifnya diduga soal uang penjualan tuak.
(Baca berita sebelumnya: Pembunuh Ibu dan Dua Anaknya di Samosir Suami Sendiri, Pemicunya Uang Tuak )
AKP Jonser Banjarnahor mengatakan, sebelum melakukan pembunuhan terhadap isterinya Rosalina Gultom, 28, dan kedua anaknya, Fransiskus Samosir, 2, dan Raulina, 3, James Samosir terlebih dulu meminum tuak di rumahnya sampai mabuk.
Dalam kondisi mabuk itulah, James menanyakan uang hasil penjualan tuak kepada isterinya. Maklum James memang bekerja sebagai penyadap tuak.(jabs)
Tidak ada komentar: