Pembunuh Pelajar Tsanawiyah di Depok Diketahui Berkat CCTV
Lokasi pembunuhan. |
Tersangka Ahmad Rivai alias Papay,19, warga Cinangka, ditangkap anggota timsus dibawah pimpinan Kapolsek Sawangan Kompol Suprasetyo sekira pukul 23.00 WIB di rumah kakaknya, Ida, di daerah Cipete, Jakarta Selatan.
Pelaku diamankan setelah ada keterangan sejumlah saksi. Menurut Zayadi (55 tahun), Ketua RT, identitas pelaku diketahui dari rekaman CCTV milik satu perumahan di lokasi yang memperlihatkan korban berjalan berdua dengan pelaku ke tempat pembunuhan di semak-semak pinggir Kali Cinangka .
“Dari rekaman CCTV itu diketahuilah identitas pelaku yang ternyata masih keponakan orang tua korban dan tinggal tidak jauh dari lokasi penemuan jasad korban,” ujarnya saat diwawancarai wartawan, Senin (8/10/2018) sore.
Diceritakan Zayadi, pelaku mengaku telah membuang pisau yang diduga untuk menghabisi korban di pinggir kali dan telah ditemukan setelah polisi bersama warga menyisir lokasi pembunuhan.
Sementara itu keseharian pelaku yang dikenal Zayadi, sebagai sosok yang tertutup dan pria pegangguran.
Mayat pelajar yang kemudian diketahui bernama Ali Akbar itu ditemukan warga Sabtu (6/10/2018) sekira pukul 11.00 WIB. Korban yang berusia 12 tahun merupakan warga Cinangka. Jasad Ali Akbar pertama kali ditemukan oleh pencari rumput tepatnya di belakang Komplek Bappenas, Sawangan.
Saat ditemukan, ada luka robek di leher dan tangan kanan diduga akibat senjata tajam. Setelah menemukan mayat, pencari rumput itu langsung melaporkan ke warga sekitar, kemudian laporan diteruskan ke Polsek Sawangan.
“Sudah setahun setelah keluar kerja dari buruh pabrik di daerah Pondok Cabe Tangsel, kini menganggur. Selain itu tidak ada kerjaan lagi dan lebih banyak di rumah. Jika lagi banyak uang suka nongkrong bersama teman-temannya yang bisa dikatakan nakal,”ungkapnya.
Antara pelaku dengan korban masih ada hubungan keluarga. Sewaktu mendengar pelaku diamankan orang tua pelaku sempat syok. “Pelaku anak yatim dan sekolah hanya sampai SMP setelah ditinggal meninggal sama sang ibu tinggal bersama bapaknya dan keempat saudaranya. Keluarga pelaku dikenal kurang mampu dan kerja bapaknya sebagai tukang ojek di wadas,”tambahnya.
Diduga salah bergaul dengan teman-temannya, Papay ini diketahui juga diduga sebagai pengguna narkoba . “Dari informasi yang beredar luas di masyarakat kalau motif pelaku menghabisi korban ingin menguasai HP Xiaomi korban yang rencananya nanti akan digunakan untuk membeli narkoba jenis sabu untuk digunakan bersama-sama teman tongkrongan,”paparnya.
Bapak tiga anak ini menyebutkan salah satu teman pelaku sebulan kemudian juga sudah ditangkap karena kasus jambret dan kepemilikan sabu. “Semenjak ibunya Nur Paid meninggal sejak usia 9 tahun sempat diasuh panti asuhan selama setahun.”
Sementara itu, Bapak korban bernama Sumarno akrab dipanggil Marno ini membenarkan bahwa pelaku merupakan keponakannya.
Terpisah Kapolresta Depok, Kombes Pol Didik Sugiarto mengatakan berkat kerja cepat anggota di lapangan dalam waktu kurang dari 24 jam pelaku berhasil dibekuk.
“Pelaku AR alias P telah diamankan oleh timsus dibawa pimpinan Kapolsek Sawangan Kompol Suprasetyo dengan ditangkap di daerah Haji Tholib, Cipete Selatan,”ujarnya.
Kapolres mengungkapkan pelaku diketahui pemain tunggal. Untuk motif masih didalami. “Pelaku baru ditangkap minggu malam. Sama penyidik masih mendalami keterangan pelaku untuk mengetahui motif sebenarnya menghabisi lalu mengambil HP korban,”kata Kapolres.
“Pelaku dikenakan Pasal 351 ayat 3 yo Pasal 338 dengan ancaman diatas 10 tahun.” pungkas Kapolres. (jo-5)
Tidak ada komentar: