Akhir 2019, Jalan Tol Merak-Banyuwangi Tersambung
Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri meresmkan Seksi 3-4 Jalan Tol Pejagan-Pemalan, di Gerbang Tol Tegal Timur, Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11) siang. |
“Baru dilanjutkan dari Probolinggo ke Banyuwangi. Insyaallah nanti 2019 akhir juga sudah rampung. Artinya dari ujung barat sampai ujung timur selesai,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan di Gerbang Tol Tegal Timur, Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11) siang.
Sebelumnya saat menyampaikan pidato pada peresmian Jalan Tol Pejagan – Pemalang seksi 3 dan 4 Brebes Timur – Sewaka dan Jalan Tol Pemalang – Batang segmen Sewaka – Simpang Susun Pemalang, di Gerbang Tol Tegal Timur, Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11) siang, Presiden Jokowi mengatakan, bahwa di Pulau Jawa ini dari 870 kilometer jalan tol dari Merak sampai Banyuwangi, yang telah diselesaikan 640 kilometer.
Sebentar lagi, menurut Presiden, akan sambung betul dari Merak sampai ke Surabaya di minggu kedua Desember. “Ini yang kurang Pejagan-Pemalang, Batang-Semarang, Salatiga-Kertasura,” ucapnya.
Yang Batang-Semarang, menurut Presiden Jokowi, akan selesai di Desember, Salatiga-Kertasura juga selesai di Desember, Sragen-Ngawi selesai di akhir November, dan Nganjuk-Wilangan akan selesai di bulan Desember.
“Akhirnya akan sambung Merak sampai di Surabaya di bulan Desember. Dan kita harapkan nantinya sampai di Probolinggo sampai Surabaya itu di akhir tahun ini juga sudah tersambung,” terang Presiden seraya menambahkan, tinggal dari Probolinggo ke Banyuwangi yang akan selesai di tahun 2019 yang akan datang.
Setelah Ujung Barat Pulau Jawa hingga Ujung Timur Pulau Jawa tersambung, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah akan berkonsentrasi menyelesaikan pembangunan jalan tol di Sumatera, Kalimantan, dan yang lain.
Terkait dengan akan selesainya pembangunan jalan tol dari Ujung Barat Pulau Jawa hingga Ujung Timur Pulau Jawa itu, Presiden Jokowi mengaku telah memerintahkan kepada Menteri BUMN, Menteri PUPR, dan Walikota/Bupati yang daerahnya dilalui lintas tol agar setelah ini selesai ada rest area-rest area yang menjual produk-produk dari daerah, makanan dari daerah.
“Tadi sudah usul, Pak Wali (Kota), Bu Bupati agar telur asin, sate tegal, brambang merah dipajang di situ,” ujar Presiden seraya menambahkan, bahwa sebentar hal ini akan diselesaikan.
Artinya, lanjut Presiden, yang ada di rest area itu bukan kayak yang dulu-dulu, justru produk-produk impor atau brand-brand impor tetapi betul-betul brand lokal/brand daerah/brand Indonesia.
Presiden Jokowi mengakui kadang-kadangmemang diperlukan untuk menarik brand internasional. Tapi Presiden meminta jangan mendominasi, karena yang paling penting brand lokalnya, brand daerahnya. (jo-2)
Tidak ada komentar: