Lion Air Berencana untuk Batalkan Pesanan Pesawat Boeing?
Pesawat LionAir. |
"Saya merasa dikhianati," kata pendiri Indonesia, Rusdi Kirana, melalui telepon hari Rabu, seperti dikutip BlommbergNews. "Saya menyiapkan dokumen untuk mengajukan pembatalan. Semuanya masih dalam pertimbangan sekarang."
Perusahaan Lion Air adalah pelanggan awal Max dengan pengiriman model ini pada Mei 2017. Maskapai ini adalah pembeli terbesar ketiga dari 737 yang diperbarui, setelah Southwest Airlines dan Flydubai.
Pertanyaan seputar kecelakaan 737 Max berusia dua bulan telah membebani saham pabrikan pesawat ini. Saham telah menurun 4,7 persen sejak kecelakaan 29 Oktober, yang menewaskan semua 189 orang di dalamnya.
Laporan awal bulan lalu dari komisi keselamatan transportasi Indonesia tidak menyebutkan penyebab tragedi tersebut, tetapi muncul sorotan bagaimana pilot mengatasi kebingungan mengenai peringatan anti-stall pada dua penerbangan terakhir dan merekomendasikan Lion Air memperhatian budaya keselamatan.
Boeing sendiri merespon melalui pernyataan yang panjangmengenai penerbangan terakhir dan tindakan pilot.Komunike tidak menyinggung soal sistem baru di 737 Max yang diaktifkan oleh data yang salah dan berulang kali memiringkan hidung pesawat ke bawah saat pilot berjuang untuk mengendalikan.
Serikat pilot AS telah mengkritik Boeing karena tidak menyebutkan perangkat lunak kontrol penerbangan, yang dikenal Maneuvering Characteristics Augmentation System, dalam manual awak pesawat atau pelatihan untuk Max.
"Secara etis, tidak ada yang harus memberikan pendapat mereka pada laporan awal," kata Kirana, yang juga adalah duta besar Indonesia untuk Malaysia. "Aku salah satu pembeli terbesar mereka. Saat ini kami berada dalam situasi yang sulit. Sebagai mitra, mereka seharusnya membantu, bukan memberi kesan negatif pada kami."
Pembatalan potensial maskapai pesanan Boeing dilaporkan sebelumnya oleh Reuters.
Sebelumnya Kepala Subkomite Kecelakaan Udara dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, pada kasus Lion Air Flight JT610 sistem pencegahan-stall telah diaktifkan dan merupakan fokus utama penyelidikan.
“Jika pilot Lion Air 610 benar-benar menghadapi keadaan darurat dengan sistem anti-stall semacam ini, mereka harus mengambil serangkaian langkah cepat yang rumit untuk memahami apa yang terjadi dan membuat pesawat terbang normal kembali. Langkah-langkah ini tidak ada dalam manual, dan pilot tidak dilatih di dalamnya," kata dia. (jo-4)
Tidak ada komentar: