Presiden Jokowi Buka Kembali Jalur Kereta Api yang Sempat Ditutup di Jawa Barat
Presiden Jokowi di Stasiun Cibatu, Garut, Jawa Barat. |
Reaktivasi jalur kereta api ini melalui proses penertiban wilayah Cibatu-Garut-Cikajang, di antaranya: sosialiasi dengan target 1.077 telah selesai 100 persen; pendataan target 1.077 tercapai 1.074 (99,72 persen); pembayaran target 911 realisasi 218 (23,93 persen), dan pembongkaran 1.077 telah terselesaikan 135 (12,53 persen).
Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara kali ini antara lain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menhub Budi Karya Sumadi, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Beberapa stasiun yang juga dilakukan reaktivasi di antaranya:
- St. Bandung-Ciwideuy, berlokasi di Soreang, Ciwidey, Kota/Kab Bandung. Jalur ini ditutup tahun 1975, memiliki panorama bagus dan untuk angkut komoditi hasil perkebunan dan kayu serta berpotensi 5.087 penumpang/hari.
- St. Banjar-Pangandaran-Cijulang, berlokasi di Banjar, Pangandaran. Jalur ini ditutup pada 1 Februari 1982, sebagai sarana transportasi warga dengan potensi 3.016 penumpang/hari.
- St. Cibatu-Garut-Cikajang, berlokasi di Cibatu, Garut, Cikajang. Jalur ini ditutup pada September 1982, memiliki panorama bagus dan sebagai angkut komoditi sayuran, beras, dan buah-buahan, memiliki potensi 1.113 penumpang/hari.
- St. Rancaekek-Tanjungsari, berlokasi di Kota/Kab Bandung, Sumedang. Jalur ini dimulai tahun 1918, dibangun oleh Staatsspoorwegen dan resmi melayani 13 Februari 1921, digunakan untuk angkut teh dan hasil bumi dari Sumedang Barat, pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) jalur ini dibongkar dan dipindahkan yang akhirnya tidak beroperasi kembali, memiliki potensi 10.250 penumpang/hari.
(jo-2)
Tidak ada komentar: